Porospro.com, - Ketua Tim Percepatan penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) H Syamsuddin Uti Menyebutkan Tim Satuan Tugas (Satgas) Stunting adalah pekerjaan yang mulia.
Pekerjaan menyelamatkan generasi untuk yang akan datang. Oleh karena itu perlu sosialisasi secara menyeluruh, masif, serta berkolaborasi dengan seluruh pihak, agar masyarakat memiliki kesadaran yang penting tentang bahaya stunting.
Syamsuddin Uti khawatir masyarakat berpikir stunting hanya masalah ukuran tinggi badan, Padahal bukan sekadar ukuran tinggi badan, tetapi perkembangan seluruh organisme di dalam tubuh tidak memenuhi gizi yang cukup ketika ibunya sedang mengandung dan menyusui, atau ketika anak berusia 0 sampai 2 tahun.
“Oleh karena itu dalam berbagai kesempatan, dan juga menjadi perhatian dari pemerintah Mau Pun OPD Terkait untuk menyasar sekaligus melakukan usaha preventif dari stunting, yaitu ada tiga kelompok. kelompok anak-anak pra nikah, ibu hamil dan ibu menyusui. Dimana anjuran kesehatan mereka yang lingkar lengannya kurang dari 22 cm itu tidak layak untuk hamil.
"Artinya boleh menikah tapi menunda untuk kehamilannya dulu, dan hal ini banyak yang belum diketahui masyarakat,”tungkasnya.
Lanjutnya, Kelompok yang kedua adalah mereka yang sedang hamil, dimana ditemukan makanan-makanan yang harus dihindari dan yang menunjang gizi bagi bayi yang dikandung, dan ini juga banyak tidak diketahui dan disadari masyarakat khususnya para ibu yang sedang hamil.
“Jadi masalah stunting bukan saja terkait tinggi badan, tetapi yang paling penting adalah perkembangan otak secara sempurna, termasuk organ-organ tubuh lainnya. Ini juga masih banyak yang belum diketahui dan disadari masyarakat,” tutupnya.
(SAFAR)