Porospro.com, - Angka kelahiran di Indonesia masih terbilang tinggi, tak hanya itu anggapan banyak anak banyak rejeki masih dipercaya.
Menurut Kepala Dinas P2KBP3A Program Keluarga Berencana atau KB masih memilki tantangan yang cukup besar. Hal ini juga mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat yang tidak merata, meningkatnya masalah pemenuhan asupan gizi hingga stunting pada anak.
Tak berhenti sampai di situ, Program Keluarga Berencana atau KB sendiri berada dalam polemik di mana banyak masyarakat beranggapan bahwa ber-KB merupakan tugas dan kewajiban perempuan.
"tidak dipungkiri saat ini peran pria terhadap program KB masih sangat minim, laki-laki yang menggunakan kondom"ujarnya.
Lanjutnya, Selama ini, kita menyadari bahwa KB identik dengan perempuan. Padahal, tanggung jawab untuk merencanakan keluarga, menjaga kesehatan reproduksi, merupakan peran dari kedua belah pihak, suami dan istri.
"Suami sebagai kepala rumah tangga, harus aktif berperan serta dalam menyukseskan keluarga berencana dimulai dengan langkah sederhana yaitu menggunakan kondom dan/atau melakukan vasektomiā€¯pungkasnya.
(SAFAR)