Porospro.com - Tubuh Sapri (55) ditemukan telah terpotong- potong di dalam perut buaya yang telah menerkamnya di muara Sungai Lakar. Yakni di Kampung Teluk Lanus Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak.
Insiden nahas itu terjadi Ahad (26/4/2020) ketika nelayan asal Desa Insit Tebing Tinggi Kabupaten Meranti bersama temannya Toha memasang belat di Muara Sungai Lakar.
Sedang asyik memasang belat sekitar pukul 19.00 WIB korban bersama Toha tiba-tiba diserang seekor buaya. Pada saat diserang , Toha berhasil melepaskan diri.
Namun nahas bagi Sapri, dia tidak bisa melepaskan diri dari buaya. Toha sempat berupaya menyelamatkan rekannya, namun gagal.
Akhirnya dia segera mencari pertolongan dengan menghubungi pihak Desa Teluk Lanus.
Pencarian korban dilakukan hari itu juga oleh warga. Namun cuaca malam hari tidak bersahabat karena turun hujan akhirnya pencarian dihentikan. Pencarian dilanjutkan Senin (27/4).
Awalnya warga menemukan potongan kaki sebelah kiri korban dirawa- rawa sekitar pukul 10.00 WIB, tidak jauh dari tempat korban diterkam. Kemudian pencarian dilanjutkan ke sungai.
Usaha pencarian korban terus dilakukan oleh aparat keamanan bersama warga dibantu dengan pawang. Sekitar pukul 15.00 WIB akhirnya buaya berhasil terjaring di Sungai Lakar.
Buaya berhasil ditangkap warga dengan cara menaburkan cairan infektisida di sekitar sungai tempat kejadian. Hewan buas tersebut akhirnya keluar ke permukaan air karena mabuk.
Buaya yang berhasil terjaring kemudian ditombak oleh warga hingga buaya tidak berdaya.
Saat mengeluarkan isi dalam perut buaya, warga menemukan organ tubuh korban yang sudah terpotong. Di antaranya potongan kepala hingga bagian badan yang telah terpotong dan sepasang tangan korban.
Kapolres Siak AKBP Doddy F Sanjaya melalui Kapolsek Sungai Apit AKP Yudha Efiar ketika dikonfirmasi membenarkan buaya yang telah menerkam Sapri berhasil ditangkap.
"Ditemukan awalnya potongan kaki korban.Buaya yang menerkam korban berhasil ditangkap, kemudian dibawa ke darat. Di dalam perut buaya ditemukan potongan organ tubuh korban," ujar Yudha.
Sementara Camat Sungai Apit Wahyudi menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya Sapri.
Dia mengimbau agar warga maupun orang yang datang atau melalui sungai ke Teluk Lanus agar lebih waspada. Karena Sungai Lakar merupakan habitat buaya muara.
"Kami berharap masyarakat dan orang luar juga tahu supaya daerah ini untuk sama- sama menjaga. Masih banyak hewan- hewan buas bermain di Sungai Lakar ini," ungkap Wahyudi.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau juga mingimbau masyarakat berhati-hati di muara Sungai Lakar.
Pasalnya, di situ memang merupakan salah satu tempat kehidupan atau habitat buaya muara. Karena berhubungan langsung dengan laut.
"Di sana, memang ada beberapa sungai yang berhubungan dengan teluk. Memang di daerah itu, orang di situ menganal daerah itu habibatnya buaya muara. Tahun lalu sebenarnya juga sudah ada korban di sana," ujar Kepala Bidang KSDA Wilayah II, Heru Sutmantoro, Senin (27/4).
Sumber: riaupos.co