Porospro.com - Roy Kiyoshi ditangkap oleh polisi terkait narkoba. Namun, kuasa hukumnya menyebut ada yang janggal dalam penangkapan tersebut.
Kuasa hukum Roy Kiyoshi, Henry Indraguna menduga ada yang menjebaknya sehingga terjadi penangkapan itu. Namun belum diketahui secara pasti siapa orang tersebut.
"Yang lebih penting lagi bahwa, ini kok bisa tahu Roy ini memakai obat tidur. Dari mana ini kan," ujar Henry Indraguna kepada detikcom, Kamis (7/5/2020).
"Ini ada indikasi patut diduga ada seseorang yang mau mengancurkan Roy dengan sengaja. Kita akan mengumpulkan bukti-buktinya," sambungnya.
Henry Indraguna akan mencari tahu siapa dalang di balik penangkapan Roy Kiyoshi. Ia yakin cepat atau lambat akan segera menemukannya.
"Karena begini, yang tahu Roy memakai obat tidur itu cuma beberapa orang saja. Kenapa ini bisa bocor ke luar? Pasti ada yang memberikan laporan. Ada orang yang mau menghancurkan reputasi Roy. Ada orang yang baru sakit hati dengan Roy. Dengan sengaja memberikan informasi yang tidak benar, tidak lengkap kepada polisi. Itu dugaan kami," beber Henry Indraguna.
"Kami baru mau mencari tahu siapa orang ini yang membocorkan informasi kepada kepolisian. Dan ini informasi yang diberikan tidak lengkap," pungkasnya.
Henry Indraguna menyebut kliennya diamankan di kediamannya, Rabu (6/5/2020) sekitar pukul 15.00 WIB. Pria 33 tahun itu diamankan oleh polisi yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
"Roy ditangkap itu kemarin jam 3 sore di kediamannya. Pada saat itu, Roy digeledah dan ditemukan bukan narkoba, tapi obat tidur," ujar Henry Indraguna.
Saat itu, Roy Kiyoshi digeledah di depan keluarganya. Saat ditangkap, Roy Kiyoshi disebut tak melakukan perlawanan.
"Ada keluarganya. Ada mamanya menemani. Roy sangat kooperatif dan Roy bicara dengan keluarganya dan keluarganya bicara dengan saya," sambungnya.
Setelah ditangkap, Roy Kiyoshi diperiksa di Polres Jakarta Selatan. Hal itu pun dikonfirmasi oleh Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budi Sartono. Ia menyebut Roy Kiyoshi ditangkap karena psikotropika.
"Iya (ditangkap) sementara masih diperiksa oleh sat narkoba polres. Besok insyaallah dirilis," tegas Budi Sartono.
"Besok dirilis. (Penangkapan terkait) psikotropika," kata Budi Sartono.
Sumber: detik.com