Porospro.com, Natuna - Pemerintah Kabupaten menunjukkan komitmen tinggi untuk menurunkan jumlah Balita penderita stunting atau Balita yang mengalami gangguan pertumbuhan di daerah.
Komitmen itu ditunjukan melalui penandatanganan komitmen bersama percepatan penurunan stunting terintegrasi
Penandatangan ini digelar pada acara Rembuk Aksi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Natuna di Natuna Hotel, Senin (4/3/ 2024).
Kegiatan ini dipimpin oleh Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda dan diikuti oleh pihak - pihak yang melakukan penandatangan tersebut antara lain, Bupati Natuna, DPRD Kabupaten Natuna, Sekda Natuna, Kepala Barenlitbangda dan Ketua PPK.
Selain itu, terlibat juga dalam penadatanganan tersebut Kepala DP3AP2KB, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Kantor Kemenag Natuna, Ketua Organisasi GOW, Ketua DWP, Tokoh Masyarakat, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Natuna, Perbankan yang beroperasi di Natuna dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Adapun isi dari komitmen tersebut menyatakan bahwa pihak yang telah menandatanganinnya bersedia dan berkomitmen untuk melakukan penurunan stunting, terintegrasi di Kabupaten Natuna.
Komitmen yang dimaksud ialah mereka bersedia untuk menggeluarkan anggaran baik itu APBD, APBDes atau dukungan anggaran lainnya yang tidak mengikat untuk melaksanakan program kegiatan intervensi penurunan stunting. Dalam komitmen itu mereka juga harus siap mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam menangani masalah stunting termasuk peningkatan kunjungan Posyandu Balita.
"Kami berkomitmen tegas melakukan percepatan penurunanan stunting," ucap Wabup Rodhial saat memberikan sambutan pada acara tersebut.
Ia mengatakan pada tahun 2023 lalu jumlah Balita penderita stunting di Natuna sebanyak 530 Balita atau 12,66 persen dari 4.186 Balita yang diukur dan diimbang.
Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai angka 11,94 persen.
"Menurut data tahun 2023 yang diambil pada bulan Oktober jumlah Balita penderita stunting sebanyak 530 balita," ujar dia.
Dengan demikian ia berpesan kepada semua pihak agar terus meningkatkan komitmennya dalam upaya penurunan angka stunting tersebut.
"Karena ini selain sebagai tugas kita berbangsa dan bernegara, juga tugas kita sebagai umat beragama. Agama Islam melarang kita meninggalkan generasi yang lemah," tutupnya. ( Eko)