Porospro.com, - PEKANBARU – PLN Icon Plus SBU Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng) turut berpartisipasi dalam kegiatan Business Matching dan Diskusi Publik, di Gedung Serba Guna Politeknik Caltex Riau, Selasa pekan lalu.
Acara yang bertema “Memperkuat Kelembagaan Vokasi dalam Mengoptimalkan Kemitraan bersama DUDI (dunia usaha dan dunia industri)" itu, digagas oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Ketua Program Ekosistem Kemitraan Riau Politeknik Negeri Bengkalis, M. Alkadri Perdana memaparkan rangkaian kegiatan yang telah dilakukan oleh tim konsorsium.
Dia menjelaskan, kegiatan tersebut melibatkan Politeknik Negeri Bengkalis, Politeknik Caltex Riau, dan Politeknik Kampar.
Pentingnya kerjasama yang lebih erat antara pemerintah, dunia industri, dan satuan pendidikan vokasi sebagai strategi untuk memastikan keselarasan antara kebutuhan industri dan output pendidikan.
“Penyusunan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini juga menjadi hal yang penting, agar lulusan memiliki keterampilan yang relevan dan siap kerja,” sebut Alkadri.
Terpisah, General Manager PLN Icon Plus SBU Regional Sumbagteng, Bahru Rodi Ilmawan, mengatakan melalui program kemitraan strategis, PLN Icon Plus berupaya untuk memahami kebutuhan industri secara mendalam dan memberikan solusi vokasi yang sesuai dengan tuntutan industri.
“Dengan adanya kemitraan ini, PLN Icon Plus dapat memperluas jangkauan layanan TIK dan Beyond kWh," ujarnya kepada media, Senin (15/7/2024).
Di sisi lain, ungkap Bahru, dunia usaha akan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap sumber daya manusia yang handal karena sudah dibekali pengetahuan di bidang industri.
Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi, berharap kemitraan dengan lembaga pendidikan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan di dunia kerja nantinya.
"Melalui program kemitraan strategis, PLN Icon plus berupaya untuk memahami kebutuhan industri TIK (teknologi informasi dan komunikasi) secara mendalam yang sesuai dengan tuntutan industri," pungkasnya. ***