Porospro.com - Mantan kapten Manchester United, Wayne Rooney, menyesalkan keputusan pihak klub yang memecat Louis van Gaal pada 2016.
Louis van Gaal dipecat Manchester United setelah ia sukses mempersembahkan gelar juara Piala FA 2015-2016 kepada klub berjuluk Setan Merah tersebut.
Meski berhasil membawa Manchester United meraih satu trofi pada akhir musim, Van Gaal tetap dipecat karena Setan Merah gagal bersaing di posisi empat besar Premier League.
Juru taktik asal Belanda itu pun harus meninggalkan Manchester United setelah dua musim menjabat sebagai manajer.
Akan tetapi, keputusan Manchester United memecat Van Gaal ternyata membuat Wayne Rooney kecewa.
Menurut Rooney, Manchester United berkembang lebih baik bersama Van Gaal.
Rooney yang saat ini menjadi pemain sekaligus staf pelatih Derby County pun mengatakan bahwa seharusnya Van Gaal diberi kesempatan lagi.
"Saya merasa hancur ketika Louis dipecat. Bagi saya, bekerja dengannya merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan," ungkap Rooney, seperti dikutip dari Goal.
"Seharusnya kami membiarkan dia bekerja untuk musim ketiga. Saat itu kami merasa lebih kuat," imbuhnya.
Rooney menambahkan, Van Gaal tidak beruntung pada musim terakhirnya karena saat itu materi pemain Manchester United tidak cukup bagus untuk bersaing di empat besar.
"Saat itu kami tidak memiliki materi pemain terbaik di liga, dan 12 pemain utama kami juga sempat mengalami cedera," tutur Rooney.
"Komposisi best XI yang kami miliki tidak cukup bagus untuk bersaing di empat besar. Ketika ada pemain yang cedera, kami selalu mengalami masalah," sambungnya.
"Itu karena kualitas tim kami tidak sebagus seperti musim-musim sebelumnya," kata Rooney menegaskan.
Setelah memecat Louis van Gaal pada akhir musim 2015-2016, Manchester United kemudian mendatangkan Jose Mourinho sebagai gantinya.
Namun, nasib Mourinho tidak berbeda jauh dengan Van Gaal. Ia dipecat pada Desember 2018.
Manchester United kemudian menunjuk Ole Gunnar Solskjaer sebagai caretaker, sebelum akhirnya mengangkat legenda klub itu menjadi manajer tetap dengan kontrak tiga tahun pada 28 Maret 2019.
Sumber: kompas.com