Porospro.com - Selama pandemi COVID-19, penggunaan aplikasi Zoom sangat diminati. Pesaingnya pun mulai bermunculan dan kini ada lawan tangguh yang datangnya dari negeri China.
Adalah DingTalk kepunyaan Alibaba dan VooV yang didukung oleh Tencent. Kedua layanan video conference itu bahkan sudah punya pelanggan yang terbilang besar.
Seperti dikutip dari BBC, DingTalk sampai saat ini sudah digunakan lebih dari 10 juta pebisnis dan organisasi dan lebih dari 120 juta siswa di seluruh China.
Saat virus Corona merebak, imbauan untuk bekerja dari rumah dan belajar dari rumah mempengaruhi jumlah pengguna DingTalk. Di sisi lain, layanan ini juga ditunjang dengan dukungan yang bisa memuat lebih dari 300 peserta dalam satu konferensi.
Alibaba tak ingin jago kandang. Perusahaan yang didirikan oleh Jack Ma itu meluncurkan versi global, yakni DingTalk Lite untuk pasar Asia, Jepang, Singapura, dan Hong Kong. Sekarang, platform tersebut tersedia dalam bahasa Jepang, Inggris, dan China tradisional.
Tak hanya itu, ada juga VooV yang merupakan versi internasional Tencent Meeting yang diluncurkan pada Desember tahun lalu. VooV telah hadir di beberapa negara, termasuk India, Jepang, dan Singapura.
Sama halnya dengan DingTalk, VooV pun menawarkan fungsi menyelenggarakan konferensi yang bisa dihadiri hingga 300 peserta sekaligus.
Di sisi lain, Zoom kewalahan untuk masuk ke pasar China, sebab Zoom diblokir oleh pemerintah setempat sejak September lalu. Hal itu semakin menguatkan DingTalk dan Voov sebagai layanan buatan perusahaan lokal.
Kendati begitu, Zoom masih kuat bila berbicara layanan video conference. Belum lama ini, perusahaan menyebutkan ada 300 juta peserta rapat harian yang menggunakan layanan. Angka tersebut meroket semenjak pandemi.
Sumber: detik.com