Hanya Fatonah Yang Bisa Beri Solusi Untuk Pendidikan di Kota Dumai

Hanya Fatonah Yang Bisa Beri Solusi Untuk Pendidikan di Kota Dumai

Porospro.com - Langkah besar untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi di Kota Dumai akan dilakukan Ferdiansyah SE dan H. Soeparto jika terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai periode 2025-2030. Mereka akan menggratiskan biaya kuliah bagi anak-anak Dumai yang kuliah di tujuh perguruan tinggi di Dumai.

"Sudah kami data dan hitung. Rata-rata setiap tahun ada sekitar lima ratus tamatan SMA sederajat yang kuliah di Dumai. Kalaupun nantinya dengan program ini jumlah yang kuliah di Dumai naik sampai seribu orang pertahun, anggaran yang dibutuhkan kurang dari 20 Milyar pertahun," kata Calon Wali Kota Dumai Ferdiansyah.

Ferdi mengungkapkan hal itu saat Pertemuan Tatap Muka (PTM) dengan seribuan warga di Jalan Hidayat dekat Perumahan ASN Pemko Dumai Kelurahan Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur, Selasa (29/10/2024) malam.

Hadir pada pertemuan tersebut Wali Kota Dumai periode 2004 - 2009 dan periode 2014 - 2019, H. Zulkifli AS, Ketua Relawan Fatonah Hendri Sandra, Mantan kepala Disdukcapil Dumai Suardi dan sejumlah tokoh masyarakat dari berbagai suku.

Dengan adanya program ini, kata Ferdi, idak ada lagi siswa di Kota Dumai yang harus menghentikan pendidikan mereka hanya sampai SMA sederajat karena kendala biaya.

"Kalau pun nanti jumlah yang kuliah ternyata lebih banyak, atau anggaran yang tersedia tidak cukup, mungkin tidak kita berikan secara penuh atau ada kriteria tertentu. Yang jelas anak-anak Dumai harus kita berikan akses belajar di perguruan tinggi," katanya. 

Program ini, lanjut Ferdi, merupakan salah satu program untuk meningkatkan kualitas SDM Kota Dumai. Yakni memberikan jaminan pendidikan tanpa kendala biaya.

Mengapa hanya di perguruan tinggi di Dumai ? Bagaimana dengan yang kuliah di luar Kota Dumai atau di perguruan tinggi favorit ?

Anak-anak Dumai yang kuliah di Dumai tidak perlu keluar biaya makan dan tempat tinggal atau kos-kosan. Karena mereka tinggal bersama orang tua atau keluarga. Berbeda dengan mereka yang kuliah di luar Kota Dumai.

"Namun demikian, tetap disediakan anggarannya. Kami hitung sekitar 10 Milyar pertahun. Itu akan kami berikan kepada mereka yang berprestasi. Beasiswa penuh ditujukan kepada mahasiswa dari keluarga kurang mampu tapi berprestasi," kata Ferdi.

Biaya kuliah gratis di Perguruan Tinggi Dumai ini hanya dibatasi selama 8 semester. Ini dimaksudkan agar mahasiswa yang memperoleh bantuan biaya pendidikan selesai tepat waktu.

"Sedangkan untuk yang kuliah di luar Kota Dumai hanya diberikan kepada mereka yang prestasinya sesuai standar minimal yang ditetapkan. Dibawah itu akan kita berikan. Paham kan maksudnya," kata Ferdi.

Program kuliah gratis di Dumai, lanjut Ferdi, mempunyai dampak ganda. Di satu sisi memberikan akses anak-anak Dumai untuk belajar di perguruan tinggi, di sisi lain mendorong perguruan tinggi di Dumai untuk meningkatkan kualitasnya.

"Perguruan tinggi di Dumai kita dorong menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dan terakreditasi. Jika ini tercapai, akan banyak orang dari luar yang kuliah di Dumai. Secara ekonomi, Multiplayer effect - nya besar sekali. Kos-kosan, kuliner, loundry dan lain-lain akan jadi sumber pendapatan masyarakat," katanya.

Saat ini ada 7 perguruan tinggi di Dumai. Yakni Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Lqncang Kuning, Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Dumai, Universitas Dumai, 

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tafaqquh Fiddin, Akademi Keperawatan (Akper) Sri Bunga Tanjung, Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Tuah Negeri.

"Dari tujuh perguruan tinggi di Dumai kami harapkan nantinya ada yang membuka jurusan atau prodi yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan industri di Dumai," harap Ferdi. (*)