Soal Banjir, Dinas PUTR Inhil Akui Sudah Bersihkan Saluran Air Setiap Hari

Soal Banjir, Dinas PUTR Inhil Akui Sudah Bersihkan Saluran Air Setiap Hari
Tim Juang dari Dinas PUTR Inhil sedang membersihkan parit 13 Tembilahan, Kamis (30/1/2025).

Porospro.com - Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Umar menyampaikan, telah menurunkan Tim Juang setiap hari membersihkan saluran air guna mengatasi terjadinya banjir di Kota Tembilahan.

Hal itu disampaikannya saat mengikuti Hearing bersama Komisi III DPRD Kabupaten Inhil, Jalan HR Soebrantas, Tembilahan, Kamis (30/1/2025).

"Ada 57 pekerja yang tergabung dalam Tim Juang yang rutin kita turunkan," ucapnya di hadapan Ketua Komisi III Muammar, Wakil Ketua Komisi III And Junaidi, beserta para jajaran Komisi III lainnya, dan dihadiri juga beberapa pejabat dari BPBD Inhil.

Dijelaskan, Tim Juang yang sudah berlangsung sejak tahun 2022 ini bekerja kurang lebih 4 jam dalam sehari. Sasarannya adalah Drainase dan Parit.

Untuk Drainase, lanjutnya, mereka bekerja dalam sehari akan selesai sepanjang 30-50 meter. Maka jika ditotalkan hari ini, dari jumlah titik yang dibersihkan telah mencapai 75 KM.

"Kami sempat bingung karena belum memiliki database soal Drainase ini, tapi tetap kita bersihkan. Dimana ada tersumbat, kita kerjakan," ucapnya.

Dari kerjaan selama ini lanjut Umar, jika dari 100, maka mayoritas atau 80cm adalah lumpur, dan 20cm sisanya air dan sampah. Sebab itulah, endapan air dari curah hujan menjadi lambat mengalir ke sungai.

Meskipun begitu, pihaknya terus berupaya melakukan normalisasi saluran air dari sisi lainnya. Contoh saja drainase ini, pihaknya tidak sebatas membersihkan drainase di sisi badan jalan Kabupaten, namun juga sisi badan jalan Provinsi, dan badan jalan Nasional.

Kemudian, Tim Juang juga menyasar ke parit-parit, khususnya parit 11, 12, 13, 14, dan parit 15 Tembilahan.

"Hasil data yang kita dapat, sudah menjadi pendangkalan arah Sungai Batang Tuaka. Lalu, yang menjadi persoalan juga soal ketinggian di ulu parit dan ilir itu hampir sama, bedanya paling 50-60 cm saja, inilah juga yang menyebabkan terjadinya genangan air di tengah-tengah. Tepatnya di sekitar Jalan Lingkar," paparnya.

Untuk Jalan Lingkar ini, lanjutnya lagi, kurang lebih 2,2 KM yang terdampak banjir. Air hujan dan banjir menumpuk di sekitar Lingkar sampai saat ini masih dicarikan solusi terbaik demi menghindari banjir dikemudian hari.

Pilihannya adalah menyelamatkan badan jalan atau pemukiman. Jika menyelamatkan badan jalan saja, maka Dinas PUTR akan membangun jalan. Namun karena pilihannya menyelamatkan hingga pemukiman, Umar akan fokus kepada parit-parit yang dibentangi Jalan Lingkar tersebut.

"Kita akui, kondisi banjir dan hujan belakangan ini termasuk cuaca ekstrim. Selama ini kita hanya mampu melakukan sebatas normalisasi saluran, harapannya banjir di pemukiman dapat segera teratasi," pungkasnya. red