Porospro.com - Berdiam diri di rumah selama berbulan-bulan di tengah pandemi Covid-19 membuat sebagian orang mengalami kenaikan berat badan.
Salah satu faktornya adalah karena minimnya aktivitas fisik saat menjalani masa isolasi.
Kenaikan berat badan ternyata tak hanya memengaruhi penampilan, tetapi juga harapan hidup.
Terutama ketika kenaikan berat badan tersebut menyebabkan obesitas, seperti yang dialami oleh Zhou, pria 26 tahun asal Wuhan, China.
Bobot tubuh Zhou naik 101 kilogram dalam jangka waktu lima bulan selama ia berdiam diri di rumah.
Kisah Zhou disampaikan oleh pihak rumah sakit yang menanganinya, Zhongnan Hospital of Wuhan University, dalam sebuah unggahan media sosial.
Zhou dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulan awal bulan ini setelah sakit kritis karena kenaikan berat badan yang tiba-tiba.
Saat ini beratnya mencapai lebih dari 279 kilogram dan dilaporkan menjadi pria dengan bobot terberat di Wuhan.
Pihak rumah sakit memang belum menjelaskan penyebab kenaikan berat badan tiba-tiba tersebut, namun kisah ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Tidak beraktivitas fisik sejak pandemi
Zhou yang merupakan pekerja di sebuah internet cafe berhenti meninggalkan rumah ketika aturan penguncian (lockdown) diberlakukan di Wuhan, akhir Januari lalu.
Setelah pemerintah setempat mencabut aturan tersebut di awal April, Zhou tetap terus berdiam di rumah.
Anggota keluarganya mengatakan dia bersusah payah untuk bergerak karena berat badannya yang sudah berlebih saat itu.
Foto-foto Zhou yang tengah menjalani perawatan dibagikan langsung oleh pihak rumah sakit, setelah ia resmi dirawat sejak 1 Juni.
Menurut pihak rumah sakit, Zhou memang sudah berjuang keras dengan berat badannya yang berlebih bahkan sebelum pandemi tiba.
Ia sudah mencoba berbagai cara untuk menurunkan berat badannya, namun tak kunjung berhasil.
Di akhir tahun kemarin, pria dengan tinggi 174 cm itu sudah memiliki bobot 177,8 kilogram
Tidak beranjak dari flat tempat tinggalnya selama lima bulan membuat berat badan Zhou semakin bertambah.
Seorang dokter dari Zhongnan Hospital of Wuhan University, Li Zhen, menerima telepon dari Zhou pada 31 Mei yang secara putus asa meminta bantuan.
Saat itu Zhou tidak bisa tidur selama 48 jam.
Dr Li mengatakan Zhou saat itu memiliki kondisi yang sangat lemah, bahkan tidak bisa berbicara mengenai komplikasi medis yang dialaminya.
Zhou kemudian segera dilarikan ke unit perawatan intensif rumah sakit.
Dia harus dibawa ke rumah sakit oleh enam petugas keamanan dan pekerja medis bersama-sama.
Kini ia berjuang untuk hidupnya setelah didiagnosa mengalami gagal jantung dan disfungsi pernapasan.
Setelah diberikan perawatan 24 jam selama sembilan hari, kondisi Zhou akhirnya stabil dan dia dipindahkan ke kamar perawatan biasa.
Kini, ia mulai menjalani operasi penurunan berat badannya dengan menghilangkan bagian pada perutnya.
Namun ia harus menurunkan bobot 25 kilogram dalam tiga bulan ke depan untuk menurunkan risiko operasi.
Sumber: kompas.com