Porospro.com - Para driver transportasi online mengaku masih resah tidak mendapatkan penumpang di DKI Jakarta. Baik driver ojek online (ojol) dan taksi online (taksol) sama-sama mengeluhkan hal ini.
Mereka menilai, meski orderan dan pendapatan mulai naik di masa PSBB transisi, tapi tetap saja dirasa belum maksimal. Penyebabnya adalah saat ini masyarakat banyak yang memilih menggunakan kendaraan pribadi karena khawatir naik transportasi publik.
Ketum Asosiasi Driver Online (ADO) Wiwit Sudarsono mengatakan banyak masyarakat yang kini beralih naik kendaraan sendiri. Dari mobil, bahkan hingga sepeda.
"Masyarakat banyak yang masih agak khawatir nih naik transportasi umum meski PSBB dilonggkarkan, jadi kalau penumpang sebenarnya tetap kurang signifikan. Kami lihat banyak yang pakai transportasi sendiri, motor, mobil," ungkap Wiwit kepada detikcom, Rabu (17/6/2020).
"Malah kalau dilihat di jalan ini pesepeda aja makin marak ini lho," lanjutnya.
Pegawai kantoran saja, yang menjadi sasaran penumpang taksi online hingga kini belum banyak memesan taksi untuk ke kantornya. Wiwit mengatakan kebanyakan naik kendaraan sendiri.
"Kalau dari office-office ini justru malah masih sedikit, kebanyakan mereka kayaknya naik ke pribad. Kirain udah nggak WFH orderannya makin banyak," kata Wiwit.
Hal yang sama diungkapkan Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono. Menurutnya saat ini meskipun sudah boleh angkut penumpang lagi, penumpang ojek online belum stabil. Dia mengatakan penumpang beralih ke kendaraan pribadi.
"Penumpang ini makin hati-hati naik transportai umum. Banyak juga kan sekarang mereka bawa kendaraan sendiri," ujar Igun kepada detikcom.
Dia juga mengatakan belum semua sektor dibuka, kampus dan sekolah misalnya, yang menyumbang penumpang banyak pun masih ditutup.
"Sekolahan, kampus, dan beberapa sektor juga belum aktif kan, padahal penumpanganya banyak juga itu. Makanya kita bilang belum stabil," ungkap Igun.
Sumber: detik.com