Porospro.com - Anggota DPRD Inhil dari Fraksi PKS Zulhafendi mengaku kecewa. Pasalnya, program unggulan seperti pembuatan trio tata air dalam penyelamatan kebun rakyat tidak menjadi prioritas pemerintah.
Buktinya, hingga saat ini tidak sejengkal pun pembangunan trio tata air terlaksana. Padahal masyarakat sangat berharap kegiatan itu terealisasi mengingat musim pasang rob pada bulan 11 dan 12 tidak lama lagi akan datang.
"Kita selalu bangga dengan kelapa kita, bahkan baru-baru ini kedatangan tamu yang mau berinvestasi pada tanaman kelapa dan turunannya, tapi alangkan naifnya program penyelamatan kebun rakyat yang hampir 100.000 ha tanaman kelapa mengalami TTM dan belum terealisasikan bahkan belum dimulai..
Menurut Zulhafendi, 100.000 hektar bukan hal yang sedikit, dan belum tentu kita dapat menyelesaikan dalam satu priode kepemimpinan dengan membangun trio tata air lebih kurang 400 km per tahun anggarannya.
Sementara di Tahun 2020 ini kita memiliki target lebih kurang 350 KM. Akan tetapi sampai bulan Juli tidak ada pelaksanaan satu jengkal pun, bagaimana kita bisa nensejahterakan rakyat, sementara kebun-kebun mereka dibiarkan rusak.
Ditambahkan Zulhafendi, pekerjaan ini dilakukan secara swakelola oleh instansi terkait dengan bantuan 17 unit alat berat dan 2 unit exavator ampibi. sarana dan prasarananya sudah tersedia.
"Anggaran sudah tersedia, jadi mau apa lagi, tinggak niat mau kerja atau tidak dikerjakan," ujarnya jengkel.
Pria yang pernah menjabat kepala desa ini sangat memahami betapa diperlukannya trio tata air bagi petani kelapa. Itukah sebabnya mengapa ia merasa miris dengan nasib petani .
"Kalau alat berat dan exavator hanya sebagai pajangan saja untuk apa dibeli. Tujuan pemerintahka untuk membantu perani memperbaiji trio tata air, bukan untuk menghabiskan uang negara," tutur Ketua HNSI Kecamatan Tempuling ini. rls