Porospro.com - Ada beberapa hal yang harus Bunda perhatikan dalam melatih anak berjalan, mulai dari cara membimbingnya hingga menyediakan tempat yang aman untuk buah hati berlatih berjalan. Untuk lebih lengkapnya, yuk, simak penjelasannya di sini!
Melatih anak berjalan adalah tahapan yang penting dalam tumbuh kembang anak. Momen ketika anak bisa berjalan dapat dikatakan sebagai batu loncatan yang paling mengesankan, karena pada saat itu anak sudah mulai bisa bergerak jauh lebih aktif daripada sebelumnya ketika ia masih berguling dan merangkak.
Namun, penting Bagi Bunda untuk selalu memerhatikan keamanan anak saat sedang berlatih berjalan, ya. Hal ini karena berjalan merupakan proses yang melibatkan banyak otot dan memerlukan keseimbangan, sehingga berisiko menyebabkan cedera pada anak.
Umumnya, anak mulai bisa berdiri dengan berpegangan pada sesuatu di usia 7–12 bulan. Ketika Si Kecil sudah mulai bisa melakukan ini, Bunda dapat menerapkan beberapa tips melatih anak berjalan sebagai berikut:
1. Bimbing anak berjalan
Untuk melatih Si Kecil berjalan, pertama-tama Bunda bisa membantunya dengan cara berdiri atau berlutut di hadapannya. Rentangkan tangan Bunda, lalu pegang kedua tangannya. Arahkan Si Kecil untuk perlahan-lahan berjalan ke arah Bunda. Jangan lupa juga untuk memberi pujian tiap kali Si Kecil berhasil melangkahkan kakinya, ya, Bun.
Setelah berlatih berjalan, Si Kecil mungkin perlu bantuan Bunda untuk duduk kembali. Bunda bisa membantu menopang badan Si Kecil saat ia sedang menekuk lututnya, sehingga ia bisa kembali duduk tanpa terjungkal.
2. Dorong anak untuk aktif bergerak
Jika Si Kecil aktif bergerak, kekuatan ototnya akan terasah, sehingga kemampuan berjalannya juga semakin baik. Bunda bisa membantunya dengan cara meletakkan mainan Si Kecil sedikit lebih jauh dari jangkauannya.
Contohnya, taruh mainannya di atas sofa agak jauh darinya. Dengan cara ini, Si Kecil akan terdorong untuk berjalan ke arah mainannya tersebut, sehingga ia akan berpegangan pada sofa untuk berdiri dan berjalan ke arah mainannya.
3. Biarkan anak berjalan tanpa alas kaki
Si Kecil tidak perlu memakai sepatu hingga ia sudah cukup mahir untuk berjalan di luar rumah. Maka dari itu, sebisa mungkin biarkanlah Si Kecil bermain tanpa alas kaki. Hal ini dapat membantu meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuhnya.
Selain itu, sepatu dan kaus kaki yang terlalu ketat juga bisa membuat kaki anak tidak lurus dan tidak tumbuh dengan baik. Kalaupun Bunda ingin membelikannya sepatu, belilah sepatu yang sesuai dengan ukuran kaki Si Kecil dan tidak terlalu sempit.
4. Hindari penggunaan baby walker
Bunda tidak perlu menggunakan baby walker, biarkanlah anak berjalan dengan kemampuan dan usahanya sendiri. Walau terlihat aman, baby walker sebenarnya tidak baik dan dapat membahayakan keselamatan Si Kecil.
Baby walker dapat meningkatkan risiko anak tersandung, terjatuh, atau bahkan masuk ke tempat-tempat berbahaya yang seharusnya sulit untuk dijangkau.
Selain itu, baby walker tidak benar-benar melatih anak berjalan dan justru bisa menunda perkembangan berjalannya, karena alat ini membuat anak menjadi lebih malas untuk menggerakkan otot-otot kakinya.
5. Berikan mainan yang mendukung
Daripada memberi Si Kecil baby walker, lebih baik Bunda memberinya mainan yang mendukungnya untuk berjalan. Misalnya, mainan truk atau mobil-mobilan yang bisa ia pegang dan dorong. Namun ingat, mainan yang diberikan harus kuat, tidak licin, dan seimbang, sehingga anak tidak mudah terjatuh saat sedang mendorong atau memainkannya.
6. Pastikan kondisi ruangan aman
Saat Si Kecil mulai aktif bergerak, pastikan rumah sudah aman untuk ia berlatih berjalan. Hal ini penting untuk dilakukan guna menghindari terjadinya cedera, seperti tersandung atau terbentur meja.
Ada beberapa cara yang bisa Bunda terapkan di rumah agar anak dapat belajar berjalan dengan aman, yaitu:
- Pasang penghalang di bagian atas dan bawah tangga rumah, atau selalu tuntun Si Kecil setiap ia ingin naik dan turun tangga sendiri.
- Jauhkan furnitur, seperti meja atau kursi yang rendah, dari jendela rumah agar Si Kecil tidak bisa memanjat ke jendela.
- Jauhkan benda-benda berbahaya dari jangkauan Si Kecil, misalnya benda tajam, obat-obatan, atau benda pecah belah.
- Pasang pelindung di tiap sudut-sudut benda yang tajam, misalnya sudut meja yang rendah, guna menghindari anak terbentur ke sudut-sudut tajam tersebut.
Terapkan tips melatih anak berjalan di atas agar Si Kecil bisa belajar berjalan dengan aman. Perlu diingat bahwa bimbingan dan kehadiran Bunda di sisi Si Kecil saat ia mulai belajar berjalan akan membuatnya merasa lebih tenang dan menumbuhkan rasa percaya dirinya. Dengan begitu, ia akan lebih cepat berjalan.
Selain itu, Bunda juga harus bersabar dalam melatih Si Kecil, ya. Tidak perlu khawatir jika kemampuan berjalannya lebih lambat daripada anak-anak lainnya. Ini adalah hal yang normal, kok.
Namun, jika memang Bunda merasa ada yang tidak normal pada laju perkembangan Si Kecil, atau ia belum mampu berjalan meski sudah memasuki usia 18 bulan, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter.
Sumber: alodokter.com