Porospro.com - Suzuki Motor Corp melaporkan hampir tak mendapatkan laba pada kuartal pertama tahun 2020. Faktornya jelas sekali akibat pandemi virus Corona yang terjadi di pasar utama bagi Suzuki, yaitu India yang merupakan salah satu negara dengan kasus positif COVID-19 tertinggi di dunia.
Merek berlogo S asal Jepang ini hanya dapat membukukan laba operasional 1,3 miliar yen atau Rp 180 miliar. Ini adalah kinerja per kuartal terburuk yang pernah tercatat. Akan tetapi, itu lebih tinggi dari perkiraan konsensus yang memprediksi kerugian sebesar 38 miliar yen atau Rp 3,2 triliun berdasarkan kajian enam analis di Refinitiv.
Dari dampak penutupan pabrik, Suzuki mengatakan pihaknya membukukan kerugian 15,4 miliar yen atau Rp 2.1 triliun dalam kuartal ini. Suzuki telah memperoleh 400 miliar yen atau Rp 55 triliun dari kreditornya untuk membantunya melewati pandemi ini.
Ketika ditanyai bagaimana prediksi dan targetnya dalam tahun ini Suzuki enggan berkomentar. Perusahaan tersebut masih belum dapat melihat apa yang akan terjadi akibat segala ketidakpastian dari pandemi virus Corona ini.
"Di India, infeksi terus meningkat secara signifikan dari hari ke hari. Sulit membaca bagaimana situasi virus akan terjadi di India. Kita harus memantau ini dengan cermat," kata Managing Officer Suzuki, Masahiko Nagao seperti dilansirkan oleh Reuters.
Pada bulan April-Juni Suzuki hanya dapat menjual 263.000 unit secara global. Angka itu turun 64 persen jika dibandingkan dengan tahun 2019 di periode yang sama. Dari seluruh kendaraan yang dijual di masa ini, 82% disumbangkan oleh aktivitas penjualan di India.
Sementara itu penjualan Suzuki di Jepang, Eropa dan Indonesia mendapat pukulan telak. Dikatakan di pasar ini Suzuki tak meraup profit sama sekali.
Sumber: detik.com