Setelah 56 Tahun Mengangkasa, Satelit Jadul NASA Jatuh ke Bumi

Setelah 56 Tahun Mengangkasa, Satelit Jadul NASA Jatuh ke Bumi

Porospro.com - Satelit NASA yang sempat dikira asteroid akhirnya jatuh ke Bumi setelah 56 tahun mengorbit. Pada akhir pekan lalu, satelit ini memasuki atmosfer Bumi dan langsung terbakar habis di angkasa.

Saat pertama kali ditemukan pada pekan lalu, satelit ini sempat dikira sebagai asteroid yang akan menabrak Bumi. Tapi observasi lebih lanjut menemukan bahwa objek ini ternyata satelit buatan manusia bernama Orbiting Geophysics Observatory 1 (OGO-1).

NASA meluncurkan OGO-1 pada 1 September 1964 untuk mempelajari lingkungan magnetik di sekeliling Bumi.

Dikutip detikINET dari LiveScience, Rabu (2/9/2020) OGO-1 merupakan satu bagian dari lima misi yang diluncurkan NASA antara tahun 1964 dan 1969. Sesuai namanya, satelit ini merupakan instrumen pertama yang diluncurkan tapi justru menjadi wahana terakhir yang jatuh ke Bumi.

Satelit berbobot 487 kg ini mulai memasuki atmosfer pada Sabtu, 29 Agustus sesuai dengan perkiraan NASA. OGO-1 memasuki atmosfer pada pukul 16.44 waktu Amerika Serikat bagian timur dan terbakar di atas langit Samudera Pasifik.

Juru bicara NASA Josh Handal mengatakan satelit ini memasuki atmosfer 25 menit lebih cepat dari perkiraan NASA dan menggeser lokasi reentry ke arah timur dari prediksi NASA. OGO-1 memasuki atmosfer sekitar 160 km tenggara Tahiti.

Selain melacak lokasi OGO-1, NASA juga mendapat laporan dari orang-orang yang berada di negara kepulauan tersebut. Fotografer Bruno Levionnois pun menangkap momen langka ini dalam video.

OGO-1 aktif bekerja di orbit selama lima tahun sejak diluncurkan pada tahun 1964. Pada tahun 1969, satelit NASA ini dimasukkan ke mode standby ketika ilmuwan tidak lagi bisa mengembalikan data, dan misi ini benar-benar dihentikan pada tahun 1971.

Sejak pensiun di tahun 1971, OGO-1 hanya mengelilingi orbit Bumi tanpa tujuan. Setelah terombang-ambing di luar angkasa selama 41 tahun, OGO-1 akhirnya menemui ajalnya dan perlahan turun ke Bumi.

 

Sumber: detik.com