Porospro.com - Kondisi cuaca terasa cukup panas pada masa sekarang ini. Hal ini jelas memiliki beberapa dampak pada kendaraan. Apalagi jika mobil selalu berada di area terbuka yang terjemur sinar matahari secara langsung. Salah satu piranti yang paling rawan terdampak adalah sunroof dan panoramic sunroof.
Hadirnya atap sunroof dan panoramic sunroof tentunya tidak boleh dianggap hanya sebagai aksesoris semata. Fitur itu juga tetap memerlukan perawatan rutin bagi penggunanya yang tinggal di negara beriklim tropis, hal ini dilakukan untuk memperpanjang usia pakainya serta dapat mencegah terjadinya kerusakan seperti kebocoran.
Pemilik mobil ber-sunroof harus secara rutin memberikan perhatian, paling tidak sebulan sekali. Dalam melakukan perawatannya, ternyata tak melulu harus dilakukan di bengkel resmi.
"Pemilik mobil juga bisa melakukan perawatan sendiri terhadap sunroof dan panoramic sunroof mobilnya di rumah," tutur Kepala Bengkel Astra Peugeot Cilandak, Rafi'i Sinurat.
Perlakuan yang kurang tepat oleh pemilik mobil, kadang-kadang dapat mengganggu fungsi sunroof tersebut. Di antaranya karet menjadi keras akibat sering terjemur sinar matahari secara langsung. Akibatnya, lama kelamaan proses buka tutup kaca dapat menjadi tersendat dan menjadi kurang rapat dalam menutup sunroof tersebut.
Merawat sunroof dan panoramic sunroof memang tak jauh berbeda dengan merawat kaca depan mobil. Materialnya memang sama-sama kaca, hanya saja kaca pada sunroof dan panoramic roof lebih tebal dibanding kaca depan. Tapi yang perlu diingat, setiap komponen pada kendaraan bermotor akan memiliki usia pakai.
Mobil yang memiliki komponen kaca di bagian atap sebaiknya diberi perhatian lebih dengan selalu diupayakan diparkir di tempat teduh atau tidak terkena sinar matahari secara langsung. Hal ini demi tetap menjaga komponen karet tetap lentur untuk jangka waktu yang lebih lama.
Sumber: detik.com