Porospro.com - Seekor ulat dengan rambut seperti manusia ditemukan di Amerika Serikat. Jangan sekali-sekali berniat untuk memegang ulat ini, karena sangat beracun.
Sekilas melihat, traveler tidak akan menyangka bahwa makhluk berikut ini adalah seekor ulat bulu. Sebabnya, bulu-bulu di tubuh ulat ini justru mirip dengan rambut manusia. Bulunya relatif panjang dan lebat.
Teksturnya pun mirip rambut manusia. Ulat ini justru malah lebih mirip seperti gumpalan rambut manusia, dibandingkan dengan ulat bulu yang biasa kita lihat di pepohonan.
Namun jangan salah, meski terlihat tidak berbahaya karena mirip rambut manusia, jangan pernah berpikir untuk memegang ulat ini karena ternyata ulat ini memiliki racun yang sangat berbahaya.
Dilansir detikTravel dari CNN, Rabu (14/10/2020), racun yang dimiliki oleh ulat ini bisa mengakibatkan gatal yang teramat parah jika terkena kulit manusia. Reaksi lain yang akan dirasakan traveler adalah muntah-muntah, bahkan sampai bisa bikin demam.
"Ulat itu tidak akan mendatangimu lalu menggigitmu, tapi jika kamu menyentuh bulu-bulunya, dia akan melepaskan toksin atau racun yang bisa membuat kamu langsung bereaksi," ungkap Theresa Dellinger, Peneliti Laboratorium Identifikasi Serangga di Virginia Tech.
Theresa pun membandingkan rasa sakit akibat terkena rambut ulat bulu tersebut sama sakitnya seperti ketika disengat oleh lebah. Namun reaksi antara satu orang dengan orang lainnya bisa berbeda-beda.
Menurut para peneliti, ulat beracun dengan rambut seperti manusia itu termasuk jenis Puss Caterpillar. Jika sudah bermetamorfosis, ulat tersebut akan berubah menjadi Southern Flannel Moth atau 'Ngengat Berflanel dari Selatan'.
Nama ilmiah ngengat itu adalah Megalopyge opercularis. Seperti namanya, ngengat tersebut dipenuhi rambut-rambut tebal seperti kain baju Flanel. Wajar jika saat masih ulat, badan ulat itu juga dipenuhi oleh rambut-rambut tebal.
Ngengat itu biasa ditemukan di negara bagian Virginia, Amerika Serikat. Namun ngengat itu bisa juga ditemukan di negara bagian Texas hingga Missouri.
"Dengan berubahnya iklim, kita bisa melihat beberapa serangga populasinya berubah. Tapi ini terlalu dini untuk menyebut itu. Ulat, ngengat dan kupu-kupu punya siklus hidup yang periodik. Semua itu tergantung pada waktu yang tepat dan kondisi yang tepat.
Sebagai penutup, Theresa pun memberikan sedikit tips apabila traveler tidak sengaja terkena rambut ulat tersebut. Jika terkena kulit, traveler harus mencuci area tersebut dengan sabun dan air yang mengalir. Setelah itu, kompres dengan es lalu minum aspirin atau obat pereda rasa sakit lainnya.
Jika dirasa tidak membaik, maka sebaiknya traveler pergi ke dokter atau rumah sakit terdekat karena reaksi setiap orang bisa berbeda-beda.
"Rasanya (kena ulat) mirip disengat lebah. Pergilah untuk mencari pengobatan medis, jika kamu pernah mengalami reaksi yang parah dengan gigitan serangga yang sama di masa lalu," pungkas Theresa.
Sumber: detik.com