Marlis Syarif dan Kapolsek Tembilahan Hulu Diskusi Bangunkan Rumah Korban Kebakaran di Parit 10

Marlis Syarif dan Kapolsek Tembilahan Hulu Diskusi Bangunkan Rumah Korban Kebakaran di Parit 10

Porospro.com - Kapolsek Tembilahan Hulu bersama Yayasan Vioni Bersaudara (YVB) kompak turun ke lokasi musibah kebakaran di Jalan Ahmad Yani Lorong Serta Daya Kecamatan Tembilahan Hulu, Ahad 25 Oktober 2020.

Kedatangan tersebut dalam rangka menindaklanjuti kegiatan sebelumnya saat pembagian sembako serta berdiskusi dengan para korban pemilik rumah, apakah akan membangun ulang atau pindah ke lokasi lain.

Hadir juga dalam kesempatan tersebut, Lurah Tembilahan Hulu, Edi serta Bhabinkamtibmas, Aipda Ahmad Yani, Ketua RT dan korban kebakaran.

Kapolsek Tembilahan Hulu, AKP Rhino Handoyo mengatakan kedatangannya bersama Pembina Yayasan Vioni Bersaudara untuk berdiskusi dengan para korban terkait pembangunan rumah.

"Kita mau mendengar apa yang selanjutnya akan dilakukan para korban, apakah berniat membangun kembali rumahnya atau pindah ke tempat lain," kata Kapolsek.

Menurut Kapolsek, jika para korban ingin membangun kembali rumahnya maka pihaknya akan berusaha mencarikan solusi, contohnya dalam bentuk bantuan bahan material.

"Kita buat ini semacam gotong royong, kita sama-sama bekerja. Apa yang kurang kita usahakan bantu," ungkapnya.

Selain itu, kata Kapolsek karena ini sifatnya gotong-royong maka semua pihak diminta ikut serta membantu terutama korban ataupun keluarganya dalam proses pembangunannya.

"Doakan saja, saat ini kita tengah merembukkan, meminta kelengkapan administrasi korban, semoga semuanya lancar," ujarnya.

Sementara itu, Pembina Yayasan Vioni Bersaudara, Marlis Syarif menyampaikan jika bantuan yang akan diberikan berupa bahan material sehingga perlu niat dan tekad para korban lagi dalam pembangunannya.

"Ini untuk menunaikan janji saya sebelumnya, akan memberikan sebatang tongkat dan selembar seng. Kalau datangnya lebih itu kuasa Allah, hanya kita minta korban ikut andil dalam pembangunannya," ucapnya.

Dilanjutkannya, setelah berdiskusi dengan para korban maka diputuskan pembangunan dilakukan secara skala prioritas, artinya siapa yang paling butuh rumahnya segera dibangun.

"Kita pertimbangkan skala prioritasnya, korban mana duluan yang lebih butuh tempat tinggal. Barulah nanti berangsur untuk yang lain," pungkasnya. rls