Biji Cempedak Muda

Biji Cempedak Muda

Porospro.com - Tadi malam, pukul 23.00 WIB saya dan istri masih melek. Perut mulai keroncong. Cari-cari makanan di dapur sudah habis, cemilan dalam kulkas juga tak ada.

Aduh bagaimana ini? Saya buka lagi lemari kulkas tadi. Kali ini dapat solusi. Biji Cempedak muda.

Ya, biji Cempedak muda ini sudah tersedia. Sudah dibelah, sudah bersih. Yang pasti sudah siap untuk dimasak.

Saya kasih tahu dulu ya. Cempedak ini dibeli dari pedagang tanpa lapak. Stok itu mereka timbun dalam Mobil Pick Up. Mereka 'berlabuh' di Jalan M Boya Tembilahan, Jumat (22/1/2021).

Menjelang sore kemarin itu, saya memilih-milih, duh.. sulit sekali mencari yang tua. "Tinggal yang agak muda lagi bang, tapi besok malam masaklah," ujar si penjual waktu itu.

Ya sudah, akhirnya Cempedak itu pun saya beli. Ukurannya tidaklah begitu besar, tidak pula kecil. Harganya hanya Rp20 ribu. Kalau ukuran lebih besar lagi bisa mencapai Rp30 ribu sampai Rp35 ribu perbijinya.

"Dari Dumai bang," jawab si penjual ketika ditanya asal buah sejenis Nangka ini dibawa.

Saya fikir jauh juga Cempedak ini didatangkan, yakin saya, pasti ada keistimewaannya, dalam benak terlintas isinya banyak dan manis.

Dua hari setelah itu, tepat pada hari Ahad (24/1/2021) pukul 13.30 WIB saya pun mulai mengupas dengan pisau dapur. Istri saya mendekat ikut duduk, ternyata dia juga menunggu.

Kaget saya, warna isinya kok masih putih. Padahal tenggang waktu peram lebih lama dari saran si penjual tadi. "Coba ambil satu, cicip," sebut istri, aisss..rasanya tawar.

Saya tak kecewa. Kan si penjual sudah ingatin kemarin, hanya sisa dan tinggal yang muda, masih saja dibeli.

Sempat terdiam, kira-kira 5 menit. Inisiatif saya kala itu mencoba mengambil bijinya saja. Lumayan banyak kurang lebih 40 biji. Saya memang doyan biji Cempedak sejak kecil, mau direbus mau digoreng, dua-duanya lezat.

Nah! kembali disaat perut keroncong tadi malam. Semulanya enek kali. Masa iya lapar makan biji Cempedak. Tapi ya sudah, dibanding masak yang lain atau turun beli cemilan. Saya fikir lebih susah.

Dari pola malas-malasan itu, detik itu juga saya suruh istri segera dikondisikan biji ini. Kata saya basinglah mau direbus atau digoreng. Mana enaknya saja.

Entah apa rasanya, saya juga belum tahu. Masalahnya perdana mengolah biji Cempedak muda.

Istri saya pun mulai menggoreng. Hanya berselang beberapa menit saja, selesai.

Tak diduga, rupanya biji Cempedak muda ini ampun lezatnya. Teksturnya itu nah, memang lebih menyatu pada indra pengecap rasa dibanding biji Cempedak tua.

Sambil mengunyah, saya jadi ingat kata orang-orang yang katanya manfaat biji cempedak ini bagus untuk kesehatan. Coba-coba baca dari berbagai referensi, ternyata memang betul, mengandung berbagai nutrisi, macam-macam.

Nutrisi di dalamnya ada puluhan miligram kalsium, karbohidrat, protein, ada zat besinya juga, dan vitamin C dan vitamin B. Makin bernafsu saya melahap, habis seketika.

Saya tambah penasaran, usai makan saya baca-baca lagi. Masih dari berbagai sumber di internet. Sebagian manfaatnya yang saya ingat seperti mengurangi risiko kanker, obat malaria, kadar gula semakin terkontrol, dan bagus untuk pencernaan.

Seingat saya masih ada manfaat lainnya. Yang pasti baik untuk kesehatan.