Melepas Jenuh di Sekolah Alam

Melepas Jenuh di Sekolah Alam

Porospro.com - Di sore hari, semilir angin di lingkungan Sekolah Alam Tahfiz begitu terasa, hembusannya hinggap dan menyelinap ke puri-puri. Suasana yang begitu adem, semakin nyaman menghabiskan waktu hingga senja.

Akhir pekan lalu, Porospro.com memang sudah mengitari lingkungan sekolah dari Yayasan Sahabat Qur'an Madani ini. Posisinya di sisi pusat Ibu Kota Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) - Riau. Tepat di Jalan Suhada 2, Tembilahan.

Waktu itu Porospro.com disambut langsung oleh pendiri sekolah, Juanda MT. Senyumnya lebar seolah memberi isyarat bahwa kita sedang berada di alam hijau.

"Mari duduk sini," katanya mengajak duduk di Gazebo dua lantai, tidak jauh dari kantor sekolah.

Benar adanya, lingkungan lembaga pendidikan formal ini menyajikan lahan hijau yang cukup luas hingga 3 hektar. "Sementara ini 1,5 hektar dulu yang kita kelola," kata Juanda.

Dari lahan itu, pihaknya sudah membangun beberapa fasilitas penting dan pendukung pembelajaran, seperti kantor, ruang belajar, dan lain sebagainya. Bahkan arena bermain serta spot-spot tertentu juga tersedia indah di sana. Semuanya berkolaborasi dengan alam.

Di bagian belakang khususnya, banyak gazebo disana. Gazebo berukuran mini ini dibangun dengan dekor yang berbeda-beda. Untuk sampai kesana, Porospro.com harus melintasi jembatan mini terlebih dahulu. Jembatan ini menyebrangi anak parit selebar kira-kira 4 meter. Sarana penyebrangan jalan kaki ini tidak dibangun begitu saja, desain indah mendominasi di pandangan.

Semakin kesana, kelopak mata semakin terbuka melotot spot-spot. Bagaimana tidak, baru kali ini sekolah di Kabupaten Inhil menyediakan jembatan gantung, jembatan tali, dan arena bermain lainnya. Termasuk perahu sampan.

Disamping sekolah Alam, Juanda juga menyebutnya dengan Nihada Edu Park. Nihada sendiri singkatan dari Niur (Kelapa) Indragiri Sudaha. Sebab lingkungan sekolah itu memang dikitari pohon-pohon kelapa. Segala macam kreatifitas, dia berupanya memaksimalkan memanfaatkan dari kepala. Jalan setapak misalnya, sepanjang jalan mengarah ke belakang, mereka memanfaatkan sabut tersebut. Begitu juga dengan lainnya. Alhasil, sarana ini benar-benar menyatu dengan alam.

Pada intinya, alam ini didesain sedemikian rupa sehingga menjadi terbangun seperti destinasi wisata pada umumnya. Kata Juanda, semua itu dikerjakan sejak 3 bulan terakhir. Tidak hanya itu, menurutnya, berbagai fasilitas lainnya juga direncanakan segera dibangun secara bertahap.

Sekolah alam sendiri sudah dibuka pendaftaran murid untuk pertama kalinya tahun pelajaran 2021/2022 sejak tanggal 20 Februari 2021. Kemudian jadwal observasi akan berlangsunh pada bulan Juni mendatang.

"Kita membangun konsep sekolah alam ini agar apa yang dipelajari anak-anak langsung dapat dipraktikkan," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa sekolah alam tetap mengacu kurikulum Diknas. Hanya saja, dalam perjalanan belajar-mengajar akan dikolaborasikan dengan kurikulum sekolah alam. Sehingga, anak-anak akan menerima 4 pilar yakni peningkatan akhlak, berfikir logika, keagamaan, dan berjiwa wirausaha.

"Anak-anak akan diajak bersahabat dengan alam dan Al-Qur'an secara aktif, kreatif, serta inspiratif," paparnya.

Berkenaan hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil mengapresiasi atas kreatifitas mendirikan sekolah yang memanfaatkan alam sekitar.

Pernyataan tersebut diutarakan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, dan Kebudayaan (Disparporabud), Junaidy Ismail S.Sos M.Si kepada Porospro.com di ruang kerjanya, Jumat (26/3/2021).

Dia sendiri belum lama ini sudah mengunjungi sekolah tersebut. "Cukup kreatif, berbuat mengembangkan alam kita sendiri akan lebih bernilai untuk masa depan Kabupaten Inhil," katanya. Red