Porospro.com - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagtri) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) terus berupaya memaksimalkan penerapan Sistem Resi Gudang (SRG) di Parit 21, Tembilahan.
Kali ini, upayanya dengan cara memperkuat financial yang dilakukan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), PT Kelapa Inhil Gemilang (KIG) sebagai pihak penggerak SRG. Pasalnya, perusahaan tersebut akan mengundang investor dengan skema Wakaf Produktif Berjangka.
"Problem PT KIG saat ini adalah masalah financial atau lebih tepatnya masalah pembiayaan, bagaimana kita bisa bergerak di bisnis dengan jumlah modal yang tidak sesuai dengan beban bisnis tersebut," ungkap Direktur PT KIG, Ibnu Utama.
Karena kondisi keuangan PT KIG saat ini diungkapkannya, perusahaan Plat merah milik pemerintah Kabupaten Inhil tersebut membuka pintu selebar-lebarnya bagi para investor dengan mengunakan Skema Wakaf Produktif Berjangka.
"Manajemen PT KIG telah mengambil keputusan agar solusi ini mengunakan Wakaf Produktif Berjangka, dimana skema ini menjamin kenyaman para investor untuk meletakkan dananya kepada PT KIG," jelasnya.
Dijelaskan Direktur PT KIG, skema Wakaf Produktif Berjangka ini penerapannya sudah dilindungi Undang-undang, jadi tidak menjadi kekhawatiran para investor yang ingin berpartisipasi untuk kemajuan PT KIG.
"Kenapa, karena mereka punya mekanisme, sekarang dilindungi oleh Undang-undang, bahwasanya perbankan bisa ditempatkan dananya. Jadi modal yang diambil dari disconto bukan dari pokoknya, Jadi pokok dari pendanaan itu aman, seperti halnya deposito, jadi diskonto ini lah yang diproduktifkan," jelas Ibnu.
Karena itu ia berharap, kepada semua elemen masyarakat di Kabupaten Inhil dapat menjaga kondusifitas agar para investor yakin untuk menanamkan modalnya dengan skema Wakaf Produktif Berjangka di PT KIG.
"Jadi saya minta kepada masyarakat Inhil untuk menjaga situasi yang kondusif agar para investor nyaman meletakkan uang nya di PT KIG. Dan insyaallah, karena labelnya ini label syariah ini memberikan keberkahan sendiri bagi kita," harap Ibnu Utama.
Lanjutnya lagi, ia memohon dukungan agar rantai suplay perkelapaan di Inhil yang di bebankan kepada PT KIG, dapat dijalankan dengan seksama dengan modal yang cukup tentunya.
"Baik itu pembinaan BUMDes, apakah itu Resi Gudang, apakah itu pelabuhan itu bisa kita jalankan seksama dengan modal yang cukup dengan modal yang sewajarnya," tegasnya. (Adv)