Porospro.com - Berbatasan langsung dengan Wilayah Jambi dan termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT), Bukit Condong yang yang terletak di Kelurahan Selensen, Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau kini menjadi buah bibir masyarakat.
Pada tahun 2021 bukit ini ramai didatangi para petualang dan pendaki lokal untuk menaiki kawasan Bukit Condong dan menikmati keindahan alamnya.
Kawasan Bukit Condong berada di kawasan Penyangga dan kawasan inti TNBT yang memiliki kekayaan nutfah keanekaragaman hayati yang merupakan puncak tertinggi dantaran puluhan bukit dan pematang disekitarnya, atau berada 450 meter diatas permukaan laut (MDPL).
Ratusan hektar hutan alam yang tumbuh di gugusan Bukit Condong terbakar pada tahun 2018-2019 sehingga menyebabkan terjadi penggundulan hingga ke puncak bukit.
Akibat kebakaran tersebut menyebabkan kawasan perbukitan menjadi hamparan semak-semak yang membuat lepas mata memandang ke berbagai arah.
Menunggu datangnya matahari tenggelam (sunset) dan matahari terbit (sunrise) merupakan kegiatan yang sangat ditunggu di bukit ini, serta pemandangan kabut awan yang menyelimuti bukit pada subuh hari dan juga sore hari menjadi spot photo yang paling dinanti-nantikan.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga Dan Budaya (Disparporabud) Inhil, Junaidy Ismail mengatakan, Bukit Condong inilah kekayaan alam Inhil yang patut dan pantas diangkat ke pentas yang lebih tinggi.
Menurutnya, selama ini Inhil dikenal sebagai negeri di atas air yang berada di Pesisir Timur Pulau Sumatera dengan julukan Negeri Seribu Parit , memiliki beberapa sungai besar yang membelah daratan Inhil dengan ribuan parit untuk areal perkebunan kelapa terluas di dunia.
“Yang mungkin tidak begitu diketahui dan dikenal bahwa Inhil juga memiliki daerah perbukitan yang menjadi bagian kawasan penyangga dan kawasan inti Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT),” ungkap Junaidy.
Menurutnya, hampir 20 ribu Hektare (ha) wilayah Inhil menjadi bagian kawasan inti Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) menjadi wilayah kerja Resor Keritang.
Kawasan inti ini seluruhnya berada di Kecamatan Kemuning meliputi Desa Keritang, Desa Batu Ampar dan Kelurahan Selensen.
“Dikawasan penyangga ini banyak terdapat sungai dan anak sungai yang mengalirkan air dari perbukitan membentuk beberapa buah air terjun,” beber Junaidy.
Selain menyimpan keanekaragaman hayati hutan hujan tropis dataran rendah, kawasan ini merupakan rumah bagi berbagai satwa liar yang dilindungi. Tapir, Siamang (Ungko), Burung Kuau, Simpai dan beberapa jenis satwa lainnya hidup dialam bebas Taman Nasional Bukit Tiga Puluh.
“Wisata ini akan menjadi fokus kita untuk dikembangkan dan lebih diperkenalkan lagi kepada khayalak ramai, tidak hanya di Inhil atau Riau. Keindahan bukit ini akan menjadi daya tarik masyarakat luar ke Kabupaten Inhil,” pungkasnya. (Advertorial)