Belum Tidur Gara-gara Final Euro 2020

Belum Tidur Gara-gara Final Euro 2020

Porospro.com - "Gooooooollll...," sorakan itu bergemuruh kencang seisi Warung Kopi Bang Ujang, di Jalan H Khalidi (Lorong Palembang) Tembilahan, Senin (12/7/2021).

Tidak terkeculi Jumiyardi Ali. Teman saya sesama Jurnalis. Semangatnya langsung memuncak saat menyaksikan gol pertama Italia yang dicetak L Bonucci pada menit ke 67. Padahal skor Italia masih imbang dengan Inggris, yakni 1-1.

Suasana dini hari itu benar-benar semarak bak sedang menyaksikan Bupati Inhil Cup di Stadion Sungai Beringin. Pada final Euro 2020 tersebut, ada 7 meja yang tersedia. Semuanya ditempati, lebih dari 10 orang.

Selain Adi, panggilan akrab Jumiyardi Ali, 2 teman saya seprofesi juga hadir, yakni Dana dan Safwan.

Kami memang sudah berencana nobar satu tempat. Nobar ini sebenarnya mendadak, tidak ada persiapan sedikitpun. Harusnya kan tidur dulu biar lebih terjaga.

Saya dan teman-teman tiba di warung kopi kira-kira pukul 22.30 WIB ditanggal sebelumnya. Padahal, laga berlangsung 3 jam lagi, yakni pada pukul 02.00 WIB.

Dari 7 meja yang disediakan. Kami memilih duduk di meja paling depan. Kata Adi biar lebih jelas.

Dengan secangkir kopi, saya hanya main Hp sendirian jelang pertandingan dimulai. Wajar saja, ketiga teman saya mah asik main game. Game apa itu namanya, sangat tidak asing dengan kalimat 1B, 2B, 3B, dan seterusnya.

Bayangkan saja, tanpa tidur dulu, saya harus berjuang menahan kantuk di depan teman-teman tadi. Ya sudah, tetap pada komitmen awal, harus menunggu menyaksikan final bergengsi sampai selesai.

Singkat cerita, jarum jam sudah mengarah pukul 02.00 WIB. Kesebelasan dua negara di Final Euro 2020 juga sudah di lapangan hijau, hanya berselang beberapa detik, pertandingan dimulai. Saya pun langsung pasang Story di WhatsApp mengaku sebagai pendukung Inggris.

Namun sepertinya, pendukung Inggris dini hari tadi hanya saya dan Dana. Sedangkan Italia, sorakannya rame 1 warung. Terbukti, gemuruh kesal terdengar jelas ketika bola berhasil dibobolkan ke gawang Italia. Skor pertama ini didapat melalui tendangan kaki L Shaw pada menit kedua.

Waktu itu mata saya spontan melirik Adi, tepat ketika pemain nomor punggung 3 itu berselebrasi. Sangat jelas, ekspresinya makin kecewa. Cepat-cepat ingin menghabiskan Milo panas yang dipesannya.

"Pulang aja lah lagi kita," ucapnya singkat. Ucapannya itu saya sambut dengan ketawa canda, makin kesal dia.

Waktu semakin berlarut sampai babak pertama berakhir. Bicara Adi masih ingin pulang saja, mata kantuknya pun sudah tampak sekali. Bagaimana tidak, kesebelasan kaos biru itu tertinggal skor tanpa perlawanan yang kuat.

Ya, pria berambut sebahu pagi itu adalah pendukung fanatik Italia. Bahkan sangat fanatiknya, sempat-sempatnya dia mengatur pemain dari depan layar Televisi.

Adi yang duduk tepat di depan layar Tv, begitu seksama melihat taktik setiap pemain. Diajak bicara pun sulit. Kecuali bicara ingin pulang.

Inggris Keok saat Adu Penalti

Sudahlah, saya persingkat saja cerita ini. Sekarang saya merilis pada pukul 15.54 WIB. Ngantuk sekali, belum ada tidur.

Yaa.. sempat sih pejam mata sebentar, tadi pagi. Cuman, kelas tidurnya masih belum layak.

Akhirnya, Italia vs Inggris (Italy vs England) berakhir setelah adu penalti. Amat disayangkan, kesebelasan berkaos putih yang saya idam-idamkan tadi keok setelah eksekutor terakhir gagal menembus ke gawang. Story saya di WhatsApp tadi langsung saya hapus, haha..!

By. M. Mirwan