Porospro.com - Hutan Mangrove atau yang lebih dikenal dengan hutan bakau di Kabupaten Inhil sudah tumbuh dan berkembang dengan sendirinya secara alami.
Sebagaimana diketahui, di Indonesia terdapat lebih kurang 79 jenis Mangrove, diantaranya ada di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Selain di Pulau Cawan Kecamatan Mandah, hutan mangrove juga terbentang luas di Sungai Asam Kecamatan Reteh. Di sana, masih terdapat pohon besar dan beberapa jenis diantaranya tidak terdapat di daerah lain.
Hamparan bakau di bibir pantai berlumpur ini juga menjadi keuntungan tersendiri bagi biota di sana, seperti siput, kepiting, dan lain sebagainya.
Pasalnya, lumpur yang tebal di kawasan bakau saat terjadi pasang surut menjadi sumber bahan makanan bagi aneka jenis spesies laut. Selain yang tadi, terdapat juga kerang dan udang.
Untuk dapat sampai di lokasi dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi sungai maupun laut, karena terletak dibagian perairan yang merupakan jalur transportasi utama yang menghubungkan Kota Tembilahan (Ibu kota kabupaten Indragiri Hilir).
Dari Kota Tembilahan, untuk menuju lokasi ini dapat ditempuh melalui jalan laut sekitar 1,5 sampai 2 jam. Sedangkan dari Pulau Kijang ibu kota Kecamatan Reteh sekitar 10 sampai 15 menit.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, dan Kebudayaan (Disparporabud) juga telah melakukan kajian khusus soal hutan mangrove di Sungai Asam ini.
Pada intinya, hutan mangrove ini juga menjadi prioritas pemerintah untuk dijaga sebagaimana mestinya. (Advertorial)