GARDAPOS.COM, PELALAWAN - Peringatan hari lahir "Pancasila" pada tahun ini, Sabtu (01/06/2019) di halaman kantor bupati pelalawan berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni dihadiri ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Pelalawan, bertepatan dalam suasana bulan suci ramadhan 1440 H, bertepatan dengan cuti bersama peringatan hari besar keagamaan hari raya Idul Fitri 1440 H/ 2019 M dan dalam suasana duka atas wafatnya istri SBY Presiden ke-6 RI, Ani Yudhoyono di Singapura.
Bertindaksebagai inspektur upacara Bupati Pelalawan H.M.Harris, dengan membacakan amanat dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang isinya adalah:
Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan, keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif. Proses internalisasi sekaligus pengalaman nilai-nilai pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai negara bangsa yang inklusif dan tidak chauvisi diperlukan pengelolaan unit kultural dan unit politik secara dialektis. Maksudnya, keberagaman yang ada secara alami dan kultural harus dikelola dan dikembangkan untuk membangun 'Tamansari Kebudayaan' yang memungkinkan semua mahkluk hidup tumbuh sesuai dengan ekosistem yang sehat dimana Indonesia dan Pancasila adalah rumah kita semua.
Untuk itu diperlukan kesadaran dan pemahaman untuk saling menghormati, saling bekerjasama, bergotong royong dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Kondisi demikian dapat berkembang melalui budaya politik kewargaan yang demokratis. Budaya politik yang tidak menimbulkan ketakutan. Kita Indonesia, Kita Pancasila adalah sosok yang percaya diri, optimis dan penuh harapan dalam menatap masa dengan sebagai bangsa yang maju, adil dan makmur.