Porospro.com - Provinsi Riau telah menerima 3.311.760 dosis vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat. Jutaan vaksin itu telah didistribusikan ke kabupaten dan kota di Riau.
Dari jumlah tersebut, stok yang masih tersimpan di Laboratorium Dinas Kesehatan provinsi Riau berjumlah 300 ribu dosis vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, meminta pemerintah kabupaten dan kota di Riau, tidak perlu khawatir dengan kekurangan stok vaksin.
Menurutnya, progres vaksinasi masih terus berjalan sampai stok vaksin di Riau habis, sembari menunggu kiriman dari Kementerian Kesehatan.
“Untuk total vaksin yang sudah kita terima sebanyak 3,3 juta lebih dosis. Nah, untuk stok yang tersimpan di laboratorium kita ada sekitar 300 dosis lagi. Stok ini harus disimpan di Lab kita, karena kalau di kirimkan ke Kabupaten Kota nanti tidak habis dan kadaluarsa," ujar Kadiskes Riau, Mimi Yuliani Nazir, Sabtu (30/10/2021).
"Untuk itulah daerah harus cepat menghabiskan vaksin yang ada sekarang. Karena persentase vaksin di daerah masih di bawah 40 persen," ujarnya lagi.
Dijelaskan Mimi, kabupaten kota harus bisa menghabiskan stok vaksin yang tersedia, agar pihaknya bisa menambah vaksin ke daerah.
Jika stok vaksin di Riau mulai menipis, imbuh Mimi, Kementerian Kesehatan akan segera mengirim vaksin lagi, sampai target vaksinasi bagi masyarakat di Riau tercapai.
“Vaksin setiap minggu dikirim ke daerah [kabupaten/kota] dan sudah rutin, jangan sampai tidak ada vaksin. Vaksin datang bertahap disesuaikan dan harus dihabiskan. Kalau misalnya vaksin sudah habis ketersediaan menipis akan dikirim lagi. Stok kita masih ada, jadi habiskan dulu yang ada di daerah,” tandas Mimi.
Sebelumnya, Gubernur Riau, Syamsuar, meminta kepada seluruh kabupaten dan kota untuk menghabiskan stok vaksin, yang masih tersedia. Karena hingga saat ini progres vaksinasi bagi masyarakat di 10 Kabupaten, masih di bawah 40 persen.
“Masih banyak Kabupaten Kota yang belum menyelesaikan vaksinasi bagi masyarakat. Sementara, vaksin yang dikirimkan ke daerah terus berjalan. Untuk itulah daerah segera menghabiskan vaksin yang ada, rata-rata di bawah 40 persen,” ujar Syamsuar.
Dijelaskan Gubernur Riau, hanya Kota Pekanbaru yang capaian vaksinasinya 73 persen. Namun, untuk lansia masih 40 persen. Dumai juga cukup tinggi, yakni hampir 70 persen.
Ia mengungkapkan, bahwa pencapaian vaksinasi di Pekanbaru dibantu oleh seluruh stakholder, termasuk dari TNI/Polri. Untuk itulah TNI/Polri ikut membantu vaksinasi di kabupaten dan kota yang capaian vaksinasi masih rendah.
“Kita satu bahasa pelaksanaan vaksin melalui bantuan TNI/Polri, seperti yang dilaksanakan di Pekanbaru dan Dumai. Kalau perlu dijalankan kembali dor to dor,” ucap Syamsuar.
“Kita selalu meminta tambahan vaksin, tapi di daerah belum menghabiskan vaksinnya. Dengan stok yang masih ada ini kita habiskan dulu, baru kita mendapatkan tambahan vaksinasi dari Kementrian Kesehatan,” Syamsuar menegaskan.
Berdasarkan data terakhir Dinas Kesehatan provinsi Riau, target dan capaian vakasinasi tahap 1, tanggal 27 Oktober 2021 telah mencapai 1.728.296 (38,6%).
Sementara, target yang dicapai harus 70 persen dari jumlah penduduk di Provinsi Riau, yakni 4.475.860 jiwa dari total jumlah penduduk sebanyak 6.394.087 jiwa.
Dengan begitu, sasaran sisa target vaksinasi yakni 2.747.564 orang/jiwa. Hingga saat ini Riau menargetkan vaksinsi 30 ribu per hari
Untuk diketahui, capaian vaksinasi di kabupaten di Riau, di bawah 40 persen diantaranya, Kabupaten Inhil 25,2 persen, Rohul 25,7 persen, Kampar 29,7 persen, Pelalawan 34,5 persen, Inhu 32,9 persen, Rohil 28,6 persen, Kuansing 28,1 persen. (Mediacenter.riau.go.id)