Porospro.com - Ratu Kesultanan Pontianak Nina Widiastuti yang merupakan istri pertama Sultan Pontianak Syarif Mahmud Melvin Alkadrie, diduga diusir dan dianiaya sejumlah orang saat acara keraton, Minggu (31/10/2021) siang.
Video pengusiran kemudian menjadi viral dan menyebar di media sosial. Peristiwa tersebut juga telah dilaporkan ke polisi.
“kami telah menerima laporan terkait duggan tindak pidana secara bersama–sama melakukan penganiayaan terhadap orang di muka umum, sebagaimana di maksud dalam Pasal 170 KUHP,” kata Kasat Reskrim Polresta Pontianak AKP Indra Asrianto kepada wartawan, Selasa (2/11/2021).
Indra menerangkan, peristiwa tersebut terjadi Minggu pagi di Istana Keraton Kadariah, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Saat itu, tengah berlangsung penobatan Tanaya Ahmad, istri kedua sultan, sebagai Maha Ratu Suri Mahkota Agung Kesultanan Pontianak.
Sultan Pontianak Syarif Mahmud Melvin Alkadrie kemudian memerintahkan pengawal kesultanan untuk mengusir Nina, yang merupakan istri pertama.
Pengawal membawa keluar Nina dengan cara memegangi lengan dan pergelangan tangan serta menariknya hingga mengalami memar.
“Pelapor merasa keberatan karena pelapor merasa masih sebagai istri sah,” ujar Indra.
Indra memastikan, pihaknya telah melakukan visum serta memeriksa sejumlah saksi terkait peristiwa tersebut dan segera melakukan pemeriksaan terhadap korban.
“Telah dilakukan visum terhadap korban dan nanti juga akan diambil keterangannya,” terang Indra.
Menurut Ratu Nina, awal mula kejadian saat dia mendapat informasi penobatan Tanaya Ahmad sebagai Maha Ratu.
Karena merasa masih sebagai istri sah, Ratu Nina mendatangi Keraton Kadariah Pontianak.
“Saya masih istri sah dan saya tidak terima dia akan dinobatkan. Karena yang harus dinobatkan itu adalah istri sah seorang sultan, baru bisa mendapat gelar,” kata Ratu Nina kepada wartawan, Minggu malam.
Ratu Nina menegaskan kedatangannya bukan untuk membuat keributan, tapi hanya sekadar ingin bertanya langsung kepada Sultan Pontianak.
“Saya ingin bertanya atas dasar apa beliau mengangkat Tanaya. “Itu yang ingin saya tanyakan, tapi karena mungkin mereka sudah tahu kehadiran saya dan takut jadi sultan perintahkan kepada pihak istana untuk menyeret saya keluar,” ungkap Ratu Nina.
Sumber: kompas.com