GARDAPOS.COM, PEKANBARU - Sesuatu yang luar biasa telah terjadi lama di alami masyarakat Kepenghuluan Bangko Lestari, Kabupaten Rokan Hilir - Riau dalam menghadapi dampak buruk penanganan bau limbah korporasi (PKS PT. BSS) oleh DLHK Rokan Hilir, keluhan masyarakat setempat hingga 6 (enam) bulan lamanya tersiksa akibat efek luar biasa bau busuk limbah korporasi.
Bau limbah PKS PT. Balam Sawit Sejahtera diduga menyebabkan keresahan akut di masyarakat hingga sampai tidak tahu harus mengadu kemana, yang pada akhirnya menjadi pembahasan serius dan perhatian khusus Direktur FORMASI Riau, Dr. Muhammad Nurul Huda, SH.,MH, Sabtu (21/6/2019) di Pekanbaru-Riau.
Konfirmasi sejauh mana pandangan Doktor M.Nurul Huda,SH.,MH yang dikenal Ahli Pakar Hukum Pidana terkait masalah ini, dia tegas menyatakan ini tidak lagi bisa dibiarkan, " Kesal saya lihat DLH (dinas lingkungan hidup) rohil...Kadisnyo ngeyel (dalam bahasa rohil-red)", ungkapnya.
Dalam pemberitaan yang dikutip dari halopaginews.com, menurut H. Saragih, Jum’at (21/6/19) bahwa masyarakat setempat masih tidak tahu harus kemana akan melapor. Pasalnya, dari awal masyarakat telah menyuarakan keresahan terkait bau busuk yang diduga asal limbah, dan juga dari Dinas terkait mungkin masih terkesan kurang merespon keluhan dari masyarakat setempat.
“ Masyarakat bukan mengharapkan CSR dari perusahaan itu, yang kami minta perusahaan menghilangkan bau busuk limbah mereka, karna bau itu mengakibatkan sakit kepala kami, terlebih disini banyak anak-anak, kami resah dan gelisah apa yang akan terjadi nanti dengan kesehatan anak-anak kami, masyarakat bukan menghalangi pihak investor mendirikan suatu perusahaan, akan tetapi jangan hanya memikirkan keuntungan semata, sehingga tidak memikirkan tentang dampak bau limbah terhadap kesehatan masyarakat lingkungan sekitar perusahaan", keluhnya.