Porospro.com - Netizen Indonesia tiba-tiba gempar ketika akun Instagram Adidas Singapore @adidassg mengatakan jika wayang kulit adalah warisan budaya dari Malaysia.
Klaim tersebut tercantum dalam caption di salah satu postingan video mereka saat meluncurkan produk sepatu terbaru mereka. Dalam captionnya, Adidas Singapore bekerja sama dengan designer grafis asal Malaysia, Jaemy Choong untuk merayakan warisan budaya Malaysia yaitu wayang kulit.
Jika di terjemahkan dalam bahasa Indonesia, kurang lebih artinya seperti ini :
Rayakan warisan budaya Malaysia melalui mata @JAEMYC, di #UltraBOOST DNA City Pack kami berikutnya!
Desainnya berbicara tentang penghormatan kepada Wayang Kulit, bagian penting dari identitas dan warisan budaya Malaysia dengan menggabungkan unsur-unsur Wayang Kulit dengan palet warna modern, dalam pendekatan “lama-bertemu-baru” pada DNA UltraBOOST.
Dalam video tersebut terlihat jelas pementasan wayang kulit yang biasanya kita lihat di Indonesia beserta desain sepatu dengan gambar wayang di sepatunya. Postingan tersebut hingga berita ini diturunkan mendapat 25.392 views, 392 likes, dan 3,518 komentar.
Tentunya komentar-komentar sebanyak itu datang dari netizen Indonesia yang geram karena lagi-lagi budayanya di klaim oleh Malaysia.
Wayang Kulit sendiri telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003 sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity) yang berasal dari Jawa, Indonesia. (Sumber: bacapaja.com)
Adidas Singapura Minta Maaf
Adidas Singapura mengubah caption Instagram mereka, serta menyampaikan permintaan maaf karena sempat menyebut wayang kulit sebagai warisan budaya Malaysia.
Hal itu disampaikan akun Instagram Adidas Singapura, @adidassg, dalam sebuah Instagram Story mereka, menyusul komentar pedas warganet Indonesia terhadap produk terbaru mereka.
Sebelumnya, Adidas diketahui mengeluarkan beberapa produk bertemakan Asia Tenggara, di mana salah satunya memiliki desain wayang kulit, yang disebut berasal dari Malaysia, di mana desainernya adalah orang Malaysia.
"Ketika Wayang Kulit adalah bagian signifikan dalam warisan budaya Malaysia, kami seharusnya menekankan asalnya dari Indonesia di unggahan kami," tulis Adidas Singapura, dikutip Selasa (16/11/2021).
"Kami sungguh-sungguh meminta maaf atas ketidaksengajaan yang mungkin telah membuat tersinggung, dan sekarang kami telah mengubah unggahannya," kata mereka lebih lanjut.
Adidas Singapura dalam IG Story tersebut menegaskan bahwa baik jenama maupun seniman, tidak memiliki niat untuk mengklaim seni budaya dari Indonesia.
"Untuk menghindari keraguan, baik merek maupun seniman tidak ada satupun yang berniat untuk mengklaim bentuk seni budaya dari Indonesia," tulis perusahaan asal Jerman tersebut.
Diketahui, Instagram Adidas Singapura sempat menuliskan keterangan dalam unggahan mereka, terkait produk terbarunya yaitu Adidas Ultraboost DNA City Pack.
"Merayakan warisan budaya Malaysia lewat mata @JAEMYC dalam #UltraBOOST DNA City Pack berikutnya," tulis Adidas Singapura.
"Desainnya berbicara tentang penghormatan Wayang Kulit, bagian penting dari identitas dan warisan budaya Malaysia dengan menggabungkan unsur-unsur Wayang Kulit dengan palet warna modern, dalam pendekatan "lama bertemu-baru" pada DNA UltraBOOST," tulis akun resmi tersebut.
Ubah Caption
Namun, dalam Adidas Singapura pun telah mengubah keterangan atau caption dalam video mereka tersebut.
"Berasal dari Indonesia, Wayang Kulit telah menginspirasi bagian lain di Asia Tenggara. Desain #Ultra BOOST DNA City Pack memberikan penghormatan untuk bentuk seni dengan menggabungkan elemen Wayang Kulit dengan palet warna modern, dalam pendekatan "lama bertemu-baru" pada DNA UltraBOOST."
Akhir pekan lalu, berdasarkan keterangan pers yang diterima Liputan6.com, Sabtu, 13 November 2021, label sepatu asal Jerman itu meluncurkan CITY PACK, koleksi yang memberikan sentuhan baru pada siluet ikonis UltraBOOST DNA.
Pihaknya bekerja sama dengan enam individu kreatif asal Asia Tenggara, yang mana masing-masing desain terinspirasi identitas khas Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Koleksi ini disebut merupakan cerminan dari keragaman, kekayaan budaya, masyarakat, dan identitas khas wilayah ini.
Sementara Jaemy Choong merupakan perwakilan Malaysia, Yeri Afriyani (Calla the Label) jadi wajah desain koleksi dari Indonesia, Greg Guleserian (Egg Fiasco) untuk Filipina, Eman Raharno Jeman (Clogtwo) dari Singapura, Tanit Likitthamarak dari Thailand, dan Le Thanh Tung (Crazy Monkey) dari Vietnam. (Sumber: liputan6.com)