Porospro.com - Musyawarah Daerah Badan Kordinasi Himpunan Mahasiwa Islam Riau-Kepri yang diselenggarakan bersamaan dengan Musyawarah Daerah Kohati Badko Riau-Kepri yang bertempat di kota Batam harusnya menjadi ajang hajatan besar untuk melahirkan kader-kader terbaik menjadi pemimpin masa depan terutama dari cabang-cabang selingkungan yang ada di BADKO HMI RIAU-KEPRI.
Sayangnya dari Informasi yang di peroleh dari beberapa kader HMI dari beberapa cabang, diketahui proses Musdakoh tidak berjalan seperti yang diharapkan. Dan di dapatkan pula informasi dari sekretaris umum kohati cabang Tembilahan, Shinta Yulia Andani bahwa memang ia yang di tunjuk sebagai peserta penuh tidak mengetahui kejelasan musdakoh yang diadakan.
Kemudian tuturnya bahwa Musdakoh Badko Riau-Kepri yang digelar di Kota Batam pada 29-31 Oktober 2021 perlu ditinjau kembali karena peserta delegasi tidak quorum.
“Saya mewakili pengurus Kohati HMI cabang Tembilahan Meminta kejelasan dari SC Musdakoh Badko Riau Kepri tentang pelaksanaan Musda secara Hybrid, karena masing-masing pengurus Kohati Cabang sebagai peserta penuh dalam pelaksanaan Musdakoh Riau-Kepri mendapatkan Link Zoom yang tidak dapat di akses dan tidak ada perbaikan sampai Musdakoh tersebut selesai”
Ia meminta agar Steering Comittee (SC) menjelaskan dan memberikan data valid mekanisme Musdakoh hingga terpilihnya Fitriani sebagai Ketum Kohati Badko Riau-Kepri.
"Dan Kohati Cabang Tembilahan baru Pelantikan satu bulan yang lalu, pada saat proses Pelantikan Fitriani sebagai Formateur Ketua Umum Kohati HMI cabang Tembilahan tidak hadir. Dan sampai saat ini kita juga belum ada pegang SK kohati yang di Keluarkan Oleh Pengurus HMI Cabang Tembilahan".
Selain itu Sekertaris Umum KOHATI Cabang Tembilahan tersebut menilai jalannya Musdakoh Riau-Kepri kali ini terkesan tertutup
"Besar harapan saya pelaksanaan Musyawarah Musda Kohati HMI BADKO RIAU-KEPRI bisa lebih terbuka dan bisa di hadiri seluruh Cabang-cabang penuh yang ada di BADKO RIAU-KEPRI", tambahnya. rls