Porospro.com - Hepatitis akut misterius belakangan menjadi topik perbincangan yang cukup hangat, Apalagi dengan kondisi pandemi yang belum usai. Permasalahan kesehatan menjadi fokus utama masyarakat.
Hepatitis adalah sebuah penyakit yang menyerang hati atau liver, Hal ini bisa disebabkan akrfena infeksi virus, penggunaan obat-obatan tertentu dan lain sebagainya.
Namun, hepatitis akut misterius ini belum diketahui penyebab dan asal usulnya.
dr.Karlince Sitanggang,Sp.A, mengatakan hepatitis akut misterius ini menular lewat makanan yang masuk ke mulut Selain itu, ia juga mengatakan bahwa penyakit ini mayoritas menyerang balita dan anak di bawah 16 tahun.
Lanjutnya hepatitis akut misterius ini menyerang bagian saluran cerna pada anak.
"Di Haruskan, khususnya orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan. Orang tua juga perlu melakukan deteksi dini sebagai tindakan pencegahan", Ujar dr.Karlince Sitanggang, Sp.A, pada saat Acara Bual-bual Sehat di Radio Gemilang FM, Jalan Akasia, Kantor Kominfo Kabupaten Indragiri Hilir (18/05/22).
Sebab sejauh ini, dugaan kuat penyebaran virus hepatitis akut yang masih misterius ini melalui penularan ketika partikel tinja seseorang berpindah ke mulut orang lain.
Salah satu penyebab penularannya Misalnya BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat yang tidak memiliki sanitasi memadai, Atau Membuang Popok Pada Sembarang Tempat maka potensi penularan melalui fekal oral sangat besar
Karena itu, dr. Karlince meminta para orang tua perlu menjaga kebersihan tangan anak-anak, terutama ketika berada di luar rumah.
"Penularannya lewat mulut dan tinja, Jadi memang kita harus menjaga sekali, BAB itu tidak boleh di sembarangan tempat, Kita juga harus membersihknya harus sangat bersih karena dia bisa menular dari tangan ketika memegang makanan dan masuk mulut," Sebutnya.
Pengetahuan orang tua terhadap gejala awal hepatitis akut misterius ini juga perlu ditingkatkan. Gejala awal penyakit ini dimulai dari gejala seperti mual yang sangat hebat, muntah-muntah yang kadang disertai sakit perut dan diare.
Gejala lain lanjutannya, anak menjadi sangat lemas yang dalam beberapa hari kemudian muncul kuning di tubuhnya. "Kuning itu bisa dideteksi dengan mudah dari bawah kelopak mata," ujarnya.
"Lalu buang air kecil sewarna air teh, kemudian BAB seperti dempul, Itu dari awal perlu kita deteksi lebih dahulu," tambahnya.
dr. Karlince menambahkan, jika menemukan gejala-gejala awal seperti itu, maka orang tua perlu secepat mungkin membawa anak ke rumah sakit, Tujuannya untuk mengecek lebih jauh apakah benar mengalami hepatitis akut atau tidak.
"Kalau nanti orang tua atau masyarakat menghadapi anak yang mengalami gejala tadi segera bawa ke dotker, untuk melakukan pengecekan lebih lanjut," ujar dr. Karlince.
Terusnya, Jadi ketika pasien datang kita buktikan dulu benar tidak kena hepatitis akut berat itu tadi. Kalau memang betul harus diisolasi karena ini sangat menular. Jadi ditempatkan tersendiri tidak bersama dengan pasien-pasien lain," tandasnya.
Untuk di Riau Khusunya di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Belum Terdapat Kasus Hepatitis Akut Pada anak, Namun di Anjurkan Pada Orang tua agar tetap menjaga anak agar tetap sehat dengan menjaga kebersihan pada anak.
"Sampai saat ini Kasus Hepatitis akut di Inhil belum ada di Jumpai, dan semoga saja tidak sampai ke Riau Khusunya di Tembilahan, Namun Kita Harus Tetap Waspada terhadap gejala Hepatitis Akut pada anak ini," tutupnya. (Advertorial)