Porospro.com - Di Provinsi yang dijuluki Bumi Lancang Kuning itu, tepatnya di Kuala Getek, Kelurahan Sei Beringin, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), juga ada atraksi yang unik, yaitu Festival Sampan Leper.
Kegiatan ini digelar setiap tahun, yang ditaja oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Inhil.
Pacu sampan leper sudah mulai dikenal oleh masyarakat Indragiri Hilir sejak tahun 1995. Pacu Sampan Leper pertama kali diadakan di Pekan Arba Kecamatan Tembilahan. Dilaksanakan secara sederhana dan terbatas.
Namun seiring dengan terjadinya pendangkalan Sungai Batang Tuaka, maka Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir memindahkan lokasi pacu di kawasan Kuala Getek Sungai Luar Kecamatan Batang Tuaka.
Dipilihnya daerah Kuala Getek, Sungai Luar sebagai lokasi penyelenggraan pacu sampan leper, mengingat daerah ini mempunyai lokasi yang sangat strategis dan mudah di jangkau oleh masyarakat.
Sampan Leper kini menjadi salah satu objek daya tarik wisata di Kabupaten Indragiri Hilir. Dapat pula dikatakan sebagai iven langka di dunia.
Setiap musim surut tiba, diadakan iven berbentuk lomba yang menampilkan kebolehan masyarakat dalam mengayuh sampan diatas lumpur.
Kegiatan ini biasanya dilaksanakan sekitar bulan Juli saban tahunnya. Sebab pada masa itulah, air disekitar Kuala Getek, Sungai Batang Tuaka, surut dan hanya menyisakan lelumpuran yang padat.
Saat itu Lomba Pacu Sampan diatas lumpur ini ramai dihadiri oleh ratusan pengunjung wisatawan. Pelaksanaan lomba terbagi dalam 2 kategori yaitu kategori yang diikuti 40 orang peserta dan beregu terdiri dari 23 kelompok.
Lomba pacu Sampan Leper ini hampir sama dengan lomba berenang. Ada berbagai gaya. Ada gaya duduk, gaya samping, gaya jongkok, dan adapula gaya dorong belakang. Pesertanya ada putra, ada putri, dan ada pula yang double serta double campuran.
Perlombaan ini bukan main serunya. Sebab bukan saja ketangkasan para pemacu yang menjadi daya tariknya, tetapi juga peserta yang kurang terlatih berkayuh atau berpacu, bukan sekali-dua kali tersungkur ke dalam lumpur. Apabila mereka jatuh, sorak sorai dari penonton pun makin berkepanjangan.
Festival ini ditonton oleh ribuan pengunjung. Sedangkan untuk peserta memperebutkan hadiah hingga puluhan juta rupiah.
Hingga saat ini event pacu Sampan Leper masih tetap terjaga dan terus dikembangkan oleh Pemkab Inhil melalui Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga dan Kebudayaan. Dengan harapan event ini bisa menjadi salah satu pilihan destinasi wisatawan. (Advertorial)
Penulis: Mailani Putri