Porospro.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, tiba hari ini di Pekanbaru Riau dalam rangka Launching aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nasional yang akan laksanakan hari Senin besok (09/03/2020).
Sebagaimana dijelaskan oleh Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto pada awak media Minggu sore ini (08/03/2020) bahwa Aplikasi Dashboard Lancang Kuning yang semula digunakan sebagai aplikasi untuk menangani Karhutla di wilayah Riau akhirnya dikukuhkan sebagai apliklasi Nusantara untuk penanganan Karhutla di seluruh Indonesia.
“Rencana penggunaan aplikasi Dasboard Lancang Kuning Nusantara ini secara resmi akan di launching oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Idham Aziz, ditandai dengan penekanan tombol bersama, sebagai tanda digunakannya aplikasi ini secara Nasional” ujar Narto.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Narto bahwa mulai besok pengguna aplikasi ini tidak lagi hanya oleh Provinsi Riau. Kini aplikasi ini sudah digunakan juga oleh sebelas Polda lainnya sesuai perintah Kapolri saat kunjungan sebelumnya.
Adapun sebelas Polda ini adalah Polda Aceh, Polda Sumut, Polda Sumbar, Polda Jambi, Polda Sumsel, Polda Kaltim, Polda Kalsel, Polda Kalteng, Polda Kalbar, Polda Kaltara, dan Polda Babel.
Sebelum peresmian ini, sebelas Polda ini telah mengirimkan personilnya ke Polda Riau untuk dilatih agar mampu menerapkan aplikasi Dasboard Lancang Kuning ini di Polda masing masing.
Dalam acara besok juga direncanakan Kapolri dan Panglima TNI akan berkomunikasi langsung dengan personil yang sedang bertugas memadamkan api dilapangan.
“Peresmian penggunaan aplikasi ini akan dilangsungkan di Balai Serindit, Gedung Daerah Provinsi Riau," ujar mantan Kabid Humas Sultra.
Selain Panglima TNI dan Kapolri, akan hadir pada lounching tersebut Kepala BNPB, Wamen LHK, Gubernur, Pangdam dan sebelas Kapolda serta beberapa pejabat lainnya.
“Kita berharap, dengan aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara ini maka persoalan Karhutla yang setiap tahun melanda beberapa Provinsi di Indonesia dapat ditekan semaksimal mungkin,” ujar Narto sambil menutup keterangannya.