Porospro.com - Luas wilayah perairan di Kabuapten Indragiri Hilir mencapai sekitar 54,43 % dari luas wilayah daerah tersebut. Karena wilayah yang didominasi perairan Inhil memiliki banyak pulau-pulau kecil, tidak heran jika Inhil kaya akan biota laut salah satunya adalah Siput Isap.
Siput Isap atau yang biasa disebut warga tempatan sebagai ‘Cincinot’akhir-akhir ini menjadi makanan primadona bagi warga setempat. Selain rasanya yang enak, Siput Isap pun mudah didapatkan.
Di pasar-pasar tradisional di Kota Tembilahan, banyak pedagang yang menjual Siput Isap dengan harga yang relatif murah. Harga satu kilogram Siput Isap berkisar Rp 15.000 hingga Rp 20.000 tergantung ukuran dan kesegaran dari hewan laut tersebut.
Harga Siput Isap bisa menjadi lebih murah jika kita mampu membeli langsung dari nelayan atau langsung ke daerah-daerah penghasil Siput Isap.
Pada Januari 2019 lalu, Pemerintah daerah kabupaten Inhil menetapkan siput Isap sebagai komoditi ekspor. Potensi Piput Isap yang cukup besar diyakini mampu mendorong kesejahteraan masyarakat nelayan khususnya di daerah penghasil terbesar seperti Kuala Enok, Kecamatan Tanah Merah, Desa Kuala Patah parang dan Desa Sungai Bela.
Pemerintah pun berkomitmen akan mendukung pengembangan potensi komoditi ekspor dibidang hasil laut tersebut guna mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.
Saat ini Siput Isap banyak digemari sebagai makanan pembuka ataupun sebagai kudapan. Tidak sedikit pula rumah makan atau pedang online menawarkan Siput Isap sebagai salah satu menu sajian.
Meski sudah menjadi komoditi eskpor, masyarakat Inhil tetap dapat menikmati Siput Isap dengan harga yang masih sangat terjangkau. Begitu pula bagi masyarakat luar yang berkunjung ke Inhil, agar dapat mencoba makanan unik satu ini karena rasa yang enak dan yang terpenting tinggi akan protein. (Advertorial)
Penulis: Adriah