Porospro.com - Dewan Pimpinan Cabang Syarikat Buruh Sejahtera Indonesia (DPC SBSI) Kota Dumai menggelar pertemuan atau audiensi dengan Perwakilan PT Meridan, (15/8).
Pertemuan ini dilakukan di salah satu cafe di Bilangan Kelurahan Bangsal Aceh, untuk mendengarkan klarifikasi dari pihak manajemen PT Meridan, terkait adanya dugaan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dengan 36 orang sekuriti.
Thomas selaku Humas PT Meridan di depan forum membantah bahwa pihaknya telah melakukan PHK Sepihak, namun hanya melakukan mutasi.
Ia beralasan, bahwa beberapa waktu yang lalu, PT Meridan mengalami masalah internal, yang mana saat melakukan pengecekan, PT Meridan mendapati bahwa mereka kehilangan CPKO sebanyak dua ribu ton.
"Beberapa waktu yang lalu kami mengalami masalah internal, dimana saat kami melakukan pengecekan, ternyata CPKO yang kami produksi telah Hilang dua ribu ton," Katanya.
Mengacu pada hal tersebut, maka Thomas menyampaikan bahwa, seluruh pihak manajemen dan sekuriti PT Meridan dimutasi atau dipindahkan, dengan tujuan agar kejadian tersebut tidak berlaku lagi.
Menanggapi pernyataan pihak PT Meridan, Ismunandar selaku Ketua Konsolidasi DPC SBSI dan Ketua Umum Forum Aksi Peduli Tenaga Kerja Lokal (FAPTEKAL) Dumai sangat menyayangkan sikap dari Mereka.
Bukannya mengambil sikap yang bijaksana, pihak PT Meridan justru diduga hanya mengambil sikap yang seolah-olah ingin enaknya sendiri.
Ia juga mengungkapkan, PT Meridan sudah mendzolimi masyarakat Dumai dan mengungkapkan alasan yang mengada-ngada, karena dengan memutasi pekerja yang lama dan mendatangkan pekerja yang baru.
"Jika memang ada masalah internal, kenapa PT Meridan mengorbankan para sekuriti yang ada dan justru mendatangkan pekerja baru, ini sikap yang sangat dzolim kepada masyarakat Dumai dan kami menganggap PT Meridan mencoba untuk mencari celah saja," Jelasnya.
Ismunandar menambahkan, Harusnya PT Meridan menyelesaikan masalah ini melalui jalur hukum bukan dengan tindakan mutasi.
"Kalau ada masalah kehilangan, harusnya pihak PT Meridan melaporkan hal tersebut ke pihak yang berwajib, bukan dengan memutasi pekerja," Tambahnya.
Karena diduga PT Meridan tidak mempunyai solusi yang baik dan terkesan mengada-ngada, Ismunandar mendesak kepada PT Meridan agar segera mengembalikan ke 36 Sekuriti tersebut ke posisi semula.
Ismunandar juga mengultimatum agar keputusan dari pihak manajemen harus sudah ia dapatkan paling lama hari Jum'at lusa, jika tidak maka ia bersama seluruh pengurus dan pihak-pihak yang dirugikan, akan melakukan aksi.
"Kami tunggu keputusan pihak manajemen PT Meridan sampai hari Jum'at, jika pihak manajemen tidak mengindahkan permintaan kami, maka hari senin kami siap melaksanakan aksi dengan cara menutup pintu gerbang PT Meridan dan mengeksekusi paksa sekuriti yang baru datang ke Kota Dumai dari luar daerah," Jelasnya.
Terakhir, Ismunandar kembali mengingatkan agar PT Meridan jangan main-main atas permasalahan ini karena menurutnya hal ini sudah mencabik-cabik Marwah masyarakat Kota Dumai.
"Kejadian ini sangat mencabik cabik marwah masyarakat Kota Dumai, jadi sekali lagi saya tegaskan kepada pihak PT. MSSP tolong jangan main main dengan masalah ini," Tungkasnya.
Turut hadir pada pertemuan ini, Kepala Bidang Disnaker Kota Dumai, Perwakilan Camat dan Kelurahan serta tokoh dan Aktifis Penggiat Buruh Kota Dumai serta ke 36 Sekuriti yang diduga di PHK.
Penulis: Didin Marican