Porospro.com - Pemerintah Portugal akan mengurangi pergerakan masyarakat selama 15 hari ke depan guna memerangi penyebaran penyakit COVID-19 atau virus corona, menambahkan jika ini adalah keadaan yang cukup darurat.
"Ini adalah keputusan yang luar biasa untuk periode yang luar biasa," kata Presiden konservatif Marcelo Rebelo de Sousa dalam pidatonya, dikutip dari AFP.
Dalam pidatonya tersebut, Marcelo juga menjelaskan alasannya untuk mengadopsi tindakan yang mulai berlaku Rabu (18/3/2020) tengah malam waktu setempat.
"Ini bukan gangguan demokrasi. Ini adalah demokrasi yang berusaha mencegah gangguan yang tidak dapat diperbaiki dalam kehidupan masyarakat," tambahnya.
Ini adalah pertama kalinya Portugal mengumumkan keadaan darurat di negara berpenduduk sekitar 10 juta orang sejak demokrasi pada 1970-an, menyusul puluhan tahun kediktatoran kanan.