Satgas Penurunan Stunting Ikuti Diseminasi Audit Kasus Stunting di Wilayah Kabupaten Labuhanbatu

Satgas Penurunan Stunting Ikuti Diseminasi Audit Kasus Stunting di Wilayah Kabupaten Labuhanbatu

Porospro.com - Tim satgas percepatan penurunan stunting mengikuti diseminasi audit kasus stunting di wilayah pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu, di aula Bappeda Kabupaten Labuhanbatu, Kamis (1/12/2022).

Kepala Dinas BP2KB Labuhanbatu Hj.Mahrani S.K.M, selaku panitia pelaksana menyampaikan dasar pelaksanaan sesuai Peraturan presiden nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting dan peraturan badan kependudukan dan keluarga berencana Nasional Republik Indonesia nomor 12 Tahun 2021 tentang rencana aksi nasional percepatan penurunan angka sebanding Indonesia tahun 2021-2024.

Adapun maksud dan tujuan kegiatan tersebut untuk mengidentifikasi risiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran yakni remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan dan balita stunting. Selain itu juga untuk mengetahui penyebab resiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran sebagai upaya pencegahan dan perbaikan tatalaksana kasus yang serupa.

Kemudian menganalisis faktor risiko terjadinya stunting pada balita atau balita stunting sebagai upaya pencegahan penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus yang serupa, selain itu juga diseminasi ini bertujuan memberikan rekomendasi penanganan kasus dan perbaikan tatalaksana kasus serta upaya pencegahan yang harus dilakukan.ujarnya.

Membuka kegiatan, Kaban Bappeda Labuhanbatu Hobol Z.Rangkuti, S.Sos, M.M, menegaskan seluruh stakeholder terkait untuk lebih mengenal penyebab stunting dan apa itu stunting.

Dikatakanya, masalah stunting telah menjadi perhatian serius pemerintah, sehingga kegiatan program prioritas nasional seperti stunting ini harus terus kita dukung bersama-sama.  Pemerintah pusat telah menetapkan target 14 persen kasus stunting di tahun 2024.  Berbagai langkah intervensi yang telah dilakukan selama ini tentunya didasarkan pada data-data kasus stunting yang sudah jelas, sehingga tinggal bagaimana kita melakukan aksi nyata, dengan melakukan diseminasi audit kasus stunting, dan penandatanganan komitmen tim audit kasus stunting.

Lanjut Kaban, melalui kegiatan audit khusus stunting ini maka diharapkan pemerintah daerah mendapatkan gambaran angka prevalensi stunting Kabupaten Labuhanbatu yang terupdate dan tervalidasi, sehingga kita dapat mengambil kebijakan yang tepat dalam menyusun program dan kegiatan percepatan penurunan stunting.

Mengakhiri sambutannya Hobol mengajak kepada seluruh stakeholder yang ada bersama - sama dengan Pemerintah Daerah berkomitmen dalam percepatan penurunan stunting, melalui kerja cepat, kerja cerdas dan kerja profesional. Bangun sinergi, kolaborasi dan akselerasi, bersama masyarakat, swasta, organisasi non pemerintah, diharapkan pula kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Labuhanbatu, agar dapat  saling berkolaborasi sesuai peran dan fungsinya masing masing sehingga kegiatan pencegahan maupun intervensi stunting bisa berhasil sesuai target pemerintah pusat, dan menghasilkan generasi bangsa yang cerdas dan berkualitas khususnya generasi Kabupaten Labuhanbatu kedepannya.

dr.Iranial T.Lubis,M.Ked (Ped).Sp.A, dokter spesialis anak SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Rantauprapat selaku narasumber menjelaskan pentingnya nutrisi dalam 1000 APK,

Menurutnya, pertumbuhan anak ditandai dengan pertambahan ukuran anak seperti berat badan, panjang tinggi badan dan lingkar kepala, perkembangan anak ditandai dengan bertambahnya kemampuan fungsi anak seperti kemampuan gerak kasar dan halus, pendengaran, penglihatan, komunikasi, kemandirian dan sosial verbal.

Lebih lanjut dijelaskannya, Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak yaitu faktor genetik berpengaruh pada tinggi badan anak. Pungkasnya. (Jerri)