Rekor, Harga Emas Antam Tembus Rp 870 Ribu per Gram

Rekor, Harga Emas Antam Tembus Rp 870 Ribu per Gram
Petugas menunjukkan contoh emas yang dijual di butik emas Antam Mall Ambasador, Jakarta. Foto: tempo.co

Porospro.com - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam pada perdagangan hari ini, Sabtu, 21 Maret 2020 meroket naik Rp 46 ribu per gram.

Jika pada Jumat 20 Maret harga emas Antam masih sebesar Rp 824 ribu per gram, hari ini sudah menjulang ke Rp 870 ribu per gram.

"Harga emas batangan satu gram Rp 870.000," seperti ditulis dalam situs resmi logammulia.com pada Sabtu, 21 Maret 2020.

Pada 8 Januari 2020, harga emas menyentuh hampir Rp 800 ribu atau berada pada Rp 799 ribu per gram. Pada 22 Februari rekor baru 2020 terjadi di Rp 804 ribu.

Pada 23 Februari rekor harga baru pecah kembali di Rp 809 ribu. Pada 28 Januari, rekor baru kembali terjadi di Rp 816 ribu per gram. Rekor harga selanjutnya tercipta pada Rabu, 4 Maret sebesar Rp 827 ribu. Pada 6 Maret harga baru tercipta pada Rp 837 ribu.

Pada Sabtu, 7 Maret harga logam mulia itu mencapai Rp 842 ribu. Harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi sebelum ini, yakni Rp 851 ribu pada Senin, 11 Maret.

Emas batangan ANTAM LM terjamin keaslian dan kemurniannya dengan sertifikat London Bullion Market Association.

Berikut harga emas batangan Antam di butik Pulogadung, Jakarta hari ini, yaitu:

1 gram Rp 870.000
2 gram Rp 1.689.000
3 gram Rp 2.512.000
5 gram Rp 4.170.000
10 gram Rp 8.275.000
25 gram Rp 20.580.000
50 gram Rp 41.085.000
100 gram Rp 82.100.000
250 gram Rp 205.500.000

Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, pembelian batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen (untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non NPWP).

"Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22," tulis situs tersebut.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, dalam kondisi pandemi corona global ini, investor dan pelaku pasar global melepas semua aset yang mereka miliki seperti saham dan obligasi.

Investor beralih ke aset yang mereka anggap aman (safe haven) seperti emas dan dolar AS.

Sehingga di seluruh dunia terjadi permintaan dolar di pasar keuangan global. Dalam konteks itu, kata dia, Indonesia juga terkena.

"Kita tidak sendiri, seluruh negara mengalami hal sama," ujar dia dalam video conference usai Rapat Terbatas dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Jumat, 20 Maret 2020.

Sumber: tempo.co