Porospro.com - ASW (19), oknum pembina pramuka yang tega membunuh dan memperkosa siswi SMP berinisial RN (13) warga Desa Tebing Kampung, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan, mengaku suka dengan korban.
Kepada polisi, Aldy mengaku sudah lama kepincut dengan korban, yang memiliki paras wajah cantik.
“Saya sudah naksir, tapi susah mendekatinya,” katanya dikutip dari SRIPOKU.com.
Setiap hari, kata Aldy, ia selalu memperhatikan korban, karena rumahnya kebetulan dekat dengan sekolah tempat korban menuntut ilmu.
Karena korban senang mengikuti ekskul pramuka, kesempatan itulah yang tidak disia-siakan pelaku untuk mendekati korban.
Aldy pun mulai aktif dan sering bantu-bantu setiap ada latihan pramuka di tempat korban sekolah.
Meski tidak mendapat surat keputuasan (SK) dan tidak dibayar honor, Aldy dengan senang hati menawarkan diri untuk ikut bantu-bantu setiap latihan pramuka yang diikuti oleh korban di sekolahnya.
Namun tersangka mengaku sampai pada hari kejadian itu, antara dirinya dan korban tidak ada hubungan asmara.
Sementara itu, kepala sekolah RN, Sugiri mengatakan bahwa pelaku merupakan alumni dari SMPN yang sama, dan rumahnya pun dekat dengan sekolah.
Namun ia menegaskan, kalau pelaku tidak ada ikatan kerja dengan SMPN tersebut.
“Memang sering bantu-bantu melatih pramuka tapi dia tidak punya SK dan tidak dibayar,” tegas Sugiri, dikutip dari SRIPOKU.com.
Diberitakan sebelumnya, seorang oknum pembina pramuka di Desa Tebing Kampung, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatanbernama Aldy Sukma Wijaya (19) membunuh dan memperkosa siswi SMP berinisial RN (13).
Kasat Reskrim Polres OKU AKP Wahyu mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (3/4/2020) kemarin sekitar pukul 09.00 WIB.
Mulanya, pelaku Aldy pada malam sebelum kejadian mengirim pesan chat melalui Facebook kepada korban.
Dalam pesan tersebut, tersangka meminta RN untuk datang ke sekolah untuk mengikuti kegiatan pramuka.
Tanpa curiga, RN keesokan paginya menuju ke sekolah dengan diantar oleh kedua orangtuanya yang ketika itu menunggu di depan pagar.
Saat bertemu, RN hanya seorang diri. Kemudian tersangka Aldy meminta korban untuk menuju ke lapangan di belakang sekolah.
"Saat tiba di lapangan itu, korban diminta untuk berbalik badan. Pelaku lalu memukulnya dari belakang dengan menggunakan balok kayu," kata Wahyu saat dikonfirmasi melaui pesan singkat, Sabtu (4/4/2020).
Saat dalam kondisi pingsan, korban lalu dibawa oleh pelaku ke hutan di belakang sekolah dan di sana RN digerayangi pelaku.
Saat melancarkan aksi bejatnya, Aldy yang mengira korban sudah tewas, ia terkejut saat melihat tubuh korban bergerak.
Melihat itu, pelaku lalu menusukkan kayu ke tubuh korban secara berulang-ulang hingga akhirnya korban tewas di tempat.
"Saat meninggal, korban kembali diperkosa oleh pelaku. Setelah itu jenazah korban diikat dan ditinggalkan di kebun," jelas Wahyu
Sumber: kompas.com