Mau Berhubungan Intim Disela Pandemi Covid-19? Perhatikan Aturan-aturan Berikut Ini

Mau Berhubungan Intim Disela Pandemi Covid-19? Perhatikan Aturan-aturan Berikut Ini

Porospro.com - Kini kita semua tengah menjalani physical distancing untuk memerangi pandemi COVID-19. Presiden Joko Widodo mengimbau untuk mengubah pola aktivitas sehari-hari. Mulai dari yang biasanya aktif berkegiatan dan bepergian, kini aktivitas seperti belajar, bekerja, dan beribadah perlu dilakukan dari rumah.

Membosankan? Jelas! Namun, beberapa pasangan berpikir, apakah karena physical distancing, kamu juga harus menghentikan aktivitas seksual terlebih dahulu? Jika diperkenankan, bagaimana sih cara melakukan hubungan seks yang aman selama pandemi COVID-19? Tidak perlu bingung, simak ulasan berikut ini.

Apakah Hubungan Seks Bisa Sebarkan Virus Corona?

Pertama, faktanya COVID-19, atau penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, disebarkan melalui kontak langsung orang-ke-orang atau oleh orang-orang yang berdekatan (dalam jarak satu meter) satu sama lain. Karena diyakini bahwa virus tersebut dikeluarkan dari tetesan pernapasan dari batuk atau bersin, maka menurut Centers for Diseases Control and Prevention (CDC), virus ini dapat tak sengaja kamu hirup. Kamu juga dapat tertular dari permukaan yang terkontaminasi jika kemudian menyentuh wajah tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. 

Jadi, seks dapat berkontribusi untuk menyebarkan penyakit COVID-19. Ini karena kamu akan jadi sangat dekat dengan orang lain.

Aktivitas seksual seperti berciuman adalah salah satu cara penularan virus. Namun, virus corona tidak akan menular langsung dari hubungan seks.

Mark Surrey, profesor klinis di departemen kebidanan dan ginekologi dari Fakultas Kedokteran UCLA mengatakan bahwa coronavirus adalah virus pernapasan. Ia hanya dapat ditularkan melalui air liur dan kontak intim, tetapi itu tidak langsung ditularkan secara genetis.

Jadi, jika kamu dan pasangan tidak memiliki risiko, seks tergolong aman untuk dilakukan, bahkan disarankan karena bisa bantu perkuat imun tubuh. 

Aturan Berhubungan Seks Selama Pandemi

Kenyataannya seks tidak hanya memenuhi kebutuhan biologis saja, beberapa pasangan baru juga mungkin tengah merencanakannya kehamilan sehingga bisa jadi mereka akan lebih sering melakukan aktivitas ini.

Nah, berikut ini aturan mengenai hubungan seks selama pandemi yang bisa diikuti:

Jika Masih Lajang

Karena physical distancing, kini para lajang tidak disarankan dahulu untuk melakukan kencan dengan orang kekasihnya atau orang baru. Kecuali jika kencan dilakukan melalui telepon, seperti chat atau video call.

Departemen Kesehatan Kota New York baru-baru ini juga mengeluarkan pedoman tentang praktik seks aman COVID-19.

Sangat disarankan selama pandemic berlangsung ini agar tidak berhubungan seks dengan orang lain di luar rumah tangga. Jadi, jika kamu memiliki "teman seks", kamu tidak disarankan untuk melakukan hubungan seks selama pandemi.

Sebab kamu tidak benar-benar tahu seberapa tinggi risiko penularan terjadi. Sebaliknya, kamu disarankan untuk masturbasi, karena ini lebih aman dan memuaskan. 

Jika Berpasangan Tapi Tak Tinggal Bersama

Jika kamu punya pasangan tetapi tidak hidup bersama atau sedang menjalani long distance relationship, selama pandemik ini kamu bisa memanfaatkan teknologi untuk berhubungan intim. Misalnya dengan melakukan sexting(saling berkirim kata atau gambar). Jelas hal ini tidak memerlukan kontak fisik sehingga aman.

Sementara video sex juga bisa dilakukan dengan pasangan yang terpercaya alias mereka yang tidak akan merekam atau bahkan menyebarkan video tersebut tanpa izin. 

Jika Tinggal dengan Pasangan

Apakah pasangan atau kamu mengidap COVID-19? Jika jawabannya adalah ya, atau kamu mencurigainya, kamu dan pasangan tidak boleh melakukan hubungan seks secara fisik saat ini. Kalian harus tetap tinggal di kamar yang terpisah.

Sementara jika kamu dan pasangan belum pernah terpapar COVID-19, tidak menunjukkan gejala, merasa sehat, dan tidak mencurigainya sama sekali, maka kalian dapat melakukan hubungan seks. 

Jika Hendak Merencanakan Kehamilan

Bagi banyak wanita, gagasan menunda impian mereka untuk memiliki bayi bisa sangat menyedihkan. Beberapa orang pun bertanya, apakah selama pandemi ini tepat untuk wanita merencanakan kehamilan.

Melansir dari laman Health, Dr. Surrey, yang merupakan associate director dari Southern California Reproductive Center  mengatakan, ada beberapa bukti yang menunjukkan penularan vertikal — atau penularan virus dari ibu ke bayi selama kehamilan atau persalinan — mungkin terjadi.

Namun, penelitian lebih lanjut tentang ini perlu dilakukan. Sementara itu, ada banyak spekulasi bahwa kita akan mengalami ledakan bayi di akhir tahun karena karantina.

Jika kamu berencana hamil sementara satu pasangan memiliki COVID-19 (ingat, orang dapat asimptomatik, sehingga mungkin kamu tidak tahu jika tengah mengidapnya), tampaknya virus tidak ditularkan melalui sperma atau telur, sehingga janin seharusnya tidak terpengaruh.

Sekali lagi, perlu diingat bahwa pemahaman tentang COVID-19 dan bagaimana penyebarannya terus berubah.

Jadi, untuk pasangan yang mencoba untuk berproses sekarang, disarankan untuk lebih waspada dan selalu menjaga kebersihan diri. 

Sumber: halodoc.com