Pemda Natuna Akan Berupaya Mencari Solusi Untuk Atasi Krisis Guru Penjas Dan Kesenian

Pemda Natuna Akan Berupaya Mencari Solusi Untuk Atasi Krisis Guru Penjas Dan Kesenian
Bupati Kabupaten Natuna Wan Siswandi

Porospro.com,Natuna_ Sejak beberapa tahun belakangan ini, Natuna dinyatakan mengalami krisis guru di bidang pendidikan olahraga dan kesenian.

Kekuarangan ini pun dinyatakan tidak nanggung-nanggung, karena jumlah kekurangannya melebihi setengah dari total guru yang dibutuhkan.Kondisi ini disayangkan dan disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Indra Joni kepada sejumlah wartawan di kantornya, Selasa 24 Oktober 2023.

Pada kesempatan itu ia menyatakan, jumlah guru olahraga dan kesenian di Natuna sedikit sekali jumlahnya. 

Ia memastikan, keadaan ini menjadi kendala tersendiri bagi proses pendidikan di Natuna, terutama sekali di bidang-bidang yang mengalami kekurangan tenaga guru.

"Kita kurang guru olahraga sampai 50 persen dan kurang guru kesenian 75 persen. Ini sudah parah," kata Joni.

Ia pun mengaku heran kekurangan ini bisa terjadi pada zaman moderen yang motabene seluruh bidang kehidupan memiliki potensi Sumberdaya Manusia (SDM) yang berlimpah."Kalau dulu kita kekurangan guru matematika dan bahasa Inggris wajar, karena waktu itu akses pendidikan kita belum seterbuka sekarang. Tapi sekarang ini malah kita kekurangan guru kesenian dan olahraga. Heran juga saya," sambungnya.

Bahkan Joni mengaku tidak yakin jika Natuna tidak memilki potensi sumberdaya manusia di bidang seni dan olahraga yang bisa diandalkan untuk menularkan ilmu pengetahuann dan keterampilannya bagi generasi penerus melalui lembaga pendidikan.

"Padahal kita lihat di tengah masyarakat banyak yang menguasai bidang seni dan olahraga. Ini agak aneh," imbuhnya keheranan.

Oleh karena itu ia menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil sebuah langkah nyata untuk mengatasi kondisi krisis itu.

Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna telah menyampaikan kepada Bupati Natuna, Wan Siswandi agar dapat berkoordinasi dengan Kementerian PAN RB terkait formasi penerimaan ASN khusus di bidang pendidikan olahraga dan kesenian.

"Itu saja baru yang bisa kita laksanakan karena mau merekrut Guru Tidak Tetap (GTT) seperti dulu, sudah tidak boleh lagi sekarang," ungkapnya menyesali.

Menurut Joni, jumlah ideal untuk guru kesenian dan olahraga harus lebih banyak dua kali lipat dari total sekolah.

Sementara Jumlah satuan pendidikan dari tingkat PAUD, SD dan SMP  yang ada di Kabupaten Natuna sebanyak 255 unit satuan pendidikan.

"Nah, jumlah guru kesenian dan olah raga kita itu idelanya lebih dari jumlah sekolah karena berdasarkan aturan, guru olahraga dan kesenian harus ada dua orang di setiap satuan pendidikan. Dan itu tidak terjadi di kita sekarang," jelasnya.

Ia menegaskan bahwa krisis ini harus diselesaikan karena keprluan daerah terhadap SDM seni dan olahraga semakin hari kian meningkat.

Apalagi setelah adanya misi besar daerah untuk mengembangkan sektor pariwisata, Natuna tentu sangat memerlukan keberadaan para pelaku seni dan olahraga sebagai bagian  yang tak terpisahkan dengan pariwisata itu sendiri.

"Maka kami yakin krisis ini dapat diatasi meskipun secara bertahap. Karena kalau ini tidak diatasi, pertumbuhan pariwisata kita kedepan berjalan timpang. Karenanya krisis ini harua jadi perhatian banyak pihak, dan mudah-mudahan bisa terwujud," pungkasnya. 

Sementara Bupati Natuna, Wan Siswandi menyampaikan Pemerintah Daerah akan mencoba mencari solusi terkait permasalahan kurangnya tenaga pendidikan ini.

"Namun kita tak bisa semena-mena karena dalam pengangkatan guru ini ada aturan-aturannya," ungkap Bupati.

Bupati menambahkan, kebutuhan tenaga pengajar di bidang olahraga dan kesenian di Kabupaten Natuna harus menjadi perhatian dari pemerintah pusat.

"Semoga ke depan akan ada lagi pengangkatan guru PPPK sehingga krisis guru bidang kesenian dan kesehatan jasmani di Kabupaten Natuna dapat teratasi," tutupnya (eko)