Porospro.com - Peluang dan potensi investasi agroindustri sabut kelapa terbilang cukup besar, karena hasilnya/baha baku yang melimpah menjadi salah satu harapan menjadikan cuan bagi investor dan masyarakat setempat.
Bagaimana tidak, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) ini memiliki lahan perkebunan kelapa luasnya mencapai 341,7 ribu hektar.
Sebagaimana diketahui, sabut merupakan bagian mesokarp (selimut) yang berupa serat-serat kasar kelapa. Sabut biasanya disebut sebagai limbah yang hanya ditumpuk di bawah tegakan tanaman kelapa lalu dibiarkan membusuk atau kering.
Pemanfaatannya paling banyak hanyalah untuk kayu bakar. Secara tradisional, masyarakat telah mengolah sabut untuk dijadikan tali dan dianyam menjadi kesed. Padahal sabut masih memiliki nilai ekonomis cukup baik.
Sabut kelapa jika diurai akan menghasilkan serat sabut (cocofibre) dan serbuk sabut (cococoir). Namun produk inti dari sabut adalah serat sabut. Dari produk cocofibre akan menghasilan aneka macam derivasi produk yang manfaatnya sangat luar biasa.
Di beberapa Negara termasuk Indonesia, sabut kelapa diolah menjadi pupuk tanaman. Makanya, permintaan sabut ini cukup tinggi di dunia bisnis.