Porospro.com - Juergen Klopp mengungkapkan ketakutannya saat resmi menjadi pelatih Liverpool.
Juergen Klopp merasa ia akan dipecat oleh manajemen Liverpool jika tidak bisa meningkatkan permainan tim dengan cepat.
Eks pelatih Borussia Dortmund itu ditunjuk sebagai pelatih The Reds (julukan Liverpool) pada Oktober 2015 menggantikan Brendan Rodgers.
Meski tak langsung membawa Liverpool juara, proses Juergen Klopp sebagai pelatih kepala The Reds berbuah manis.
Pelan tapi pasti, Klopp membawa Liverpool naik ke papan atas klasemen Liga Inggris setiap musimnya setelah hanya finis di posisi ke-8 pada musim 2015-2016.
Bahkan, The Reds nyaris saja menjuarai Liga Inggris musim 2018-2019. Namun, hal tersebut gagal terwujud lantaran Liverpool hanya finis di posisi kedua dengan 97 poin, berjarak satu angka dari Manchester City yang berhasil mempertahankan gelar juaranya.
Kesuksesan Klopp bersama Liverpool semakin tampak setelah ia sukses membawa The Reds menjuarai Liga Champions musim 2018-2019.
Musim ini, Juergen Klopp bahkan seharusnya telah meraih gelar juara Liga Inggris bersama Liverpool jika kompetisi tidak ditangguhkan karena pandemi virus corona.
Sebab, Liverpool yang kini berada di puncak klasemen dengan koleksi 82 poin hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk mengangkat trofi Liga Inggris.
"Kami membutuhkan waktu (untuk meningkatkan permainan). Jelas kami tidak bisa melakukan perubahan hanya dalam waktu semalam," kata Juergen Klopp kepada Sky Sports, seperti dikutip dari Goal.
"Jadi saya meminta waktu untuk memenuhi target itu. Saya sebelumnya tidak pernah merasakan dipecat sebagai pelatih."
"Akan tetapi, saat itu saya berada di Liverpool, di level yang berbeda. Jika saya tidak bisa menghasilkan perubahan dan meningkatkan permainan tim ini dengan cepat, saya bisa dipecat. Semudah itu," tutur Klopp menambahkan.
Sementara itu, Juergen Klopp memilih untuk tidak terburu-buru soal kelanjutan Liga Inggris musim ini karena kompetisi sedang ditangguhkan akibat pandemi corona.
Juergen Klopp berharap agar pemangku jabatan tidak gegabah dalam memutuskan kelanjutan Premier League.
"Kami semua sedang berada di rumah dan diisolasi," kata Klopp.
"Apabila kami berkumpul dan berlatih dalam grup dua, lima, enam, atau delapan orang, saya tidak yakin kapan itu terjadi," ujar dia.
"Kami harus menunggu soal itu. Kami tidak dapat memaksa dan tidak akan memaksa karena kami tidak bisa. Tidak ada yang bisa dilakukan," ujar dia melanjutkan.
Sumber: kompas.com
Tulis Komentar