Porospro.com - Pijat merupakan salah satu bentuk stimulasi yang bisa diberikan orangtua kepada bayi untuk memastikan tumbuh kembang anak lebih optimal.
Menurut dr. Bernie Endayarni Medise, Sp.A(K), MPH dari RS Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, pijat bayi memiliki sejumlah manfaat.
Termasuk memberi stimulasi mental dan emosional untuk membentuk ikatan antara ibu dan bayi, atau bayi dengan anggota keluarga lain yang memberikan pijatan.
"Pijat bayi adalah bentuk stimulasi. Kita lakukan dengan keadaan yang menyenangkan, terjadi kontak antara bunda dan ayah dengan bayinya, memberikan rangsangan untuk tumbuh kembang optimal."
Begitu kata Bernie dalam Johnson's Expert Class melalui Facebook Live, Sabtu (6/6/2020).
Lebih jauh, dua memaparkan beberapa manfaat dari pijat bayi.
1. Membantu memperlancar sistem pencernaan dan penyerapan nutrisi.
2. Memperlancar peredaran darah.
3. Memperbaiki kualitas tidur anak.
4. Mengurangi produksi hormon stres, sehingga mengurangi rewel anak.
5. Ikatan anak dengan ibu dan ayah, atau kakek dan neneknya, dan lainnya.
Pijat bayi ternyata juga memiliki manfaat tambahan bagi bayi yang lahir prematur.
Menurut Bernie, sudah banyak penelitian yang mendukung hal tersebut. Salah satunya adalah penelitian dari Amerika Serikat yang meneliti dua kelompok bayi prematur.
Kelompok bayi prematur pertama diberikan stimulasi pijatan, sementara kelompok bayi prematur lainnya tidak.
Hasilnya, terjadi kenaikan berat badan yang cenderung signifikan pada bayi-bayi yang diberi stimulasi pijatan.
"Ternyata, kelompok bayi prematur yang diberikan stimulasi pijat terjadi kenaikan berat badan 47 persen lebih tinggi, dibandingkan bayi-bayi yang tidak diberikan stimulasi pijat," ungkap dia.
Hanya saja, pijatan untuk bayi normal dan prematur agak sedikit berbeda.
Ada beberapa tahapan khusus yang perlu diperhatikan dan pijatan pada bayi prematur harus dilakukan oleh orang yang memahami teknik pijatan.
Namun, secara umum pijat bayi disarankan untuk dilakukan 2-3 kali dalam sehari.
Namun tentunya, jadwal pijat juga mengikuti ritme pemijat, dalam hal ini orangtua, dan juga bayi.
Sebab, pijat bayi adalah satu bentuk stimulasi dan tentunya harus dilakukan dalam suasana yang menyenangkan.
"Jangan misalnya, bayi lagi tidur, kemarin pijat bayi jam 07.00, lalu hari ini jam 07.00 lagi tidur. Jangan dibangunkan lalu dilakukan pijat bayi. Biarkan dia tidur," kata Bernie.
"Begitu bangun, anak tidak lapar, anak happy, baru bisa lakukan pijat bayi."
Sumber: kompas.com
Tulis Komentar