Porospro.com - Forum Aksi Peduli Tenaga Kerja Lokal (FAP-TEKAL) Kota Dumai mengumumkan rencana pelaksanaan aksi penyampaian pendapat di muka umum yang akan berlangsung selama 12 hari, mulai dari 26 Mei hingga 16 Juni 2025.
Aksi ini akan digelar di depan Kantor Kejaksaan Negeri Dumai, sebagai bentuk desakan terhadap penuntasan kasus dugaan korupsi yang melibatkan oknum pegawai PT Pertamina (Persero) RU II Dumai.
Ketua Umum FAP-TEKAL Kota Dumai, Ismunandar, atau yang akrab disapa Ngah Nandar, menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bentuk kegelisahan masyarakat dan pekerja lokal terhadap lambannya penanganan laporan hukum terkait dugaan pungutan liar dalam proses pengadaan di lingkungan PT Pertamina RU II Dumai.
“Kami hanya ingin keadilan dan kepastian hukum. Sudah terlalu lama kasus ini menggantung tanpa ada kejelasan,” tegas Ismunandar saat diwawancarai.
Lebih lanjut, Ismunandar menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar unjuk rasa, namun juga edukasi hukum dan bentuk pengawalan masyarakat terhadap proses hukum yang sedang berlangsung.
“Kami ingin Kejaksaan Negeri Dumai terbuka kepada publik terkait proses penyelidikan terhadap dugaan korupsi yang melibatkan oknum di tubuh Pertamina,” katanya.
FAP-TEKAL juga mendesak agar Kejari Dumai memberikan penjelasan resmi ke publik mengenai hasil penyelidikan internal serta alasan belum adanya langkah hukum tegas terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat. Menurut Ismunandar, jika tak ada transparansi dan tindak lanjut hukum, masyarakat akan terus kehilangan kepercayaan terhadap aparat penegak hukum.
Ismunandar memastikan bahwa seluruh peserta aksi akan mengikuti aturan hukum yang berlaku dan menjaga situasi tetap kondusif.
“Kami mengedepankan damai dan tertib. Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar aksi ini berjalan lancar tanpa mengganggu ketertiban umum,” ujarnya.
Dengan adanya aksi ini, FAP-TEKAL berharap Kejaksaan Negeri Dumai segera memberikan kepastian hukum terhadap laporan masyarakat dan tidak membiarkan dugaan korupsi di lingkungan Pertamina terus berlarut-larut tanpa penyelesaian.
“Keadilan harus ditegakkan, tidak peduli siapa pelakunya,” tutup Ismunandar.
.jpeg)
Tulis Komentar