Porospro.com - Pengurus Lembaga Pengelola Sampah (LPS) Kelurahan Ratu Sima melaksanakan pertemuan diskusi, pada Jumat (18/7/2025) malam. Pertemuan ini menjadi ajang konsolidasi sekaligus mengevaluasi kegiatan lapangan sejak pelantikan LPS pada 24 Februari 2025 lalu di Kantor Camat Dumai Selatan.
Ketua LPS Ratu Sima, Niko Attria, yang hadir didampingi Sekretaris Wahyu Efendi dan Bendahara Yelnova, menyampaikan bahwa lembaga ini dibentuk sebagai bagian dari dukungan terhadap program Khidmat Kebersihan yang telah dicanangkan Wali Kota Dumai.
"Kami ingin memastikan bahwa pengelolaan sampah di tingkat kelurahan berjalan lebih rapi, terorganisir, dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujar Niko kepada wartawan di sela pertemuan.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Dumai atas dukungan yang diberikan dalam bentuk bantuan lima unit kendaraan roda tiga (kaisar).
“Kendaraan ini menjadi alat bantu penting dalam kegiatan pengangkutan sampah dari lingkungan warga ke titik pengumpulan,” tambahnya.
Susunan pengurus LPS Kelurahan Ratu Sima melibatkan berbagai unsur masyarakat. Di bawah kepemimpinan Niko Attria, terdapat Sekretaris Wahyu Efendi dan Bendahara Yelnova. Untuk pengawasan dan koordinasi wilayah, ditunjuk Syahromawi dan M. Imron.
Sementara itu, enam orang bertugas dalam tim pengangkutan sampah: Mahyudi, Tukiman, Muhammad Saad, Andri, Wendri, dan Adrista Saputra. Di bidang pengolahan sampah, bertugas Rus Salam, Eri Yadi, Budiman, Helmi, A. Hasan A., dan Aldomen Manurung.
"Kami bekerja sama dengan warga untuk mengedukasi pentingnya memilah sampah sejak dari rumah. Tidak hanya pengangkutan, kami juga fokus pada proses pengolahan,” tambah Niko.
Pertemuan juga membahas penjadwalan ulang angkut sampah di beberapa RT, serta cara memperkuat komunikasi antara petugas dan masyarakat. Diharapkan LPS menjadi ujung tombak perubahan pola pikir warga terhadap sampah rumah tangga.
Pengurus berharap, sinergi yang telah dibangun dengan pihak kelurahan, kecamatan, dan warga dapat memperkuat efektivitas pengelolaan sampah di wilayah Ratu Sima.
“Ini bukan soal siapa bekerja apa, tapi bagaimana kita bergandengan tangan menjaga lingkungan kita sendiri,” tutup Niko.
.jpg)
Tulis Komentar