Porospro.com - Ketua Forum Peduli Tenaga Kerja Lokal (FAPTekal) Dumai, Ismunandar atau yang akrab disapa Ngah Nandar, angkat bicara terkait mangkirnya tiga pejabat PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Dumai dari panggilan penyidik Polres Dumai.
Ketiga pejabat tersebut yakni Syahrial Okzani selaku Manajer HSSE, Kaswir Manajer HC, dan Andri Firmansyah Manajer Legal, yang dilaporkan dalam kasus dugaan persekusi terhadap seorang pekerja bernama Andi Setiawan.
Menurut Ismunandar, peristiwa persekusi dan pengusiran terhadap Andi Setiawan merupakan buntut dari laporan yang bersangkutan ke pihak berwajib terkait dugaan tindak Perbuatan Melawan Hukum (PMH) yang dilakukan oleh oknum di lingkungan PT KPI RU II Dumai. Ia menilai, tindakan para terlapor yang mangkir dari panggilan penyidik menunjukkan sikap tidak kooperatif dan mencederai upaya penegakan hukum.
“Kalau memang merasa tidak bersalah, seharusnya hadir dan menjelaskan duduk persoalannya di depan penyidik. Tapi kalau sampai mangkir, ini jadi tanda tanya besar,” tegas Ismunandar, Kamis (9/10).
Ia juga menambahkan bahwa kasus dugaan persekusi tersebut tidak bisa dianggap sepele karena telah menimbulkan tekanan psikologis dan kerugian bagi korban.
“Kami dari FAPTekal tidak akan tinggal diam. Ini bukan sekadar persoalan pribadi, tapi soal perlindungan tenaga kerja lokal yang harus dijamin oleh hukum,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ismunandar meminta Polres Dumai untuk segera mengambil langkah tegas dengan melakukan penjemputan paksa terhadap para terlapor jika kembali tidak memenuhi panggilan berikutnya.
“Kami percaya kepada aparat penegak hukum. Tapi kalau yang bersangkutan terus mangkir, maka langkah penjemputan paksa harus diambil agar hukum benar-benar ditegakkan,” kata dia.
Ia juga mengimbau pihak manajemen PT KPI RU II Dumai untuk bersikap terbuka dan profesional dalam menghadapi proses hukum ini, bukan justru bersembunyi di balik jabatan.
“Kami sangat menghargai perusahaan yang mau bekerja sama dengan masyarakat. Tapi kalau sampai ada oknum yang bertindak di luar hukum, harus berani bertanggung jawab,” tegasnya lagi.
Di akhir wawancara, Ismunandar menegaskan bahwa FAPTekal Dumai akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.
“Kami akan pastikan keadilan berdiri untuk semua tenaga kerja lokal. Tidak boleh ada yang merasa kebal hukum di kota ini,” tutupnya.
Tulis Komentar