Porospro.com - SKK Migas–PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) terus berkontribusi terhadap peningkatan sumber daya manusia di Provinsi Riau.
Tahun ini PT CPI kembali menyelenggarakan Program Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja atau Workforce Development Program (WFD) melalui kegiatan pelatihan dan sertifikasi bagi para angkatan kerja muda, termasuk lulusan SMA/SMK dan pelaku usaha kecil-mikro.
Bidang-bidang pelatihan dan sertifikasi disesuaikan dengan keperluan industri dan era revolusi industri 4.0. Pesertanya berasal dari berbagai kabupaten/kota di Riau.
Sebanyak 200 peserta yang lolos seleksi di antara lebih dari 1.200 pelamar. PT CPI menggandeng Politeknik Caltex Riau (PCR) sebagai mitra pelaksana program.
"Program ini bertujuan mendukung program pemerintah dalam peningkatan kompetensi keterampilan angkatan kerja muda. Bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini harus diimbangi dengan keterampilan dan keahlian yang memadai dari angkatan kerjanya agar berdaya saing tinggi," kata Albert Simanjuntak selaku Presiden Direktur PT CPI dalam sambutannya.
Program ini juga selaras dengan upaya Kemendikbud dalam Gerakan Link and Match antara pendidikan vokasi dengan dunia industri dan dunia kerja. Di tengah situasi pandemi, peluncuran Program WFDdilaksanakan secara virtual pada Kamis, 2 Juli.
Kegiatan tetap berlangsung khidmat dengan bergabungnya Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution, Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbud Dr Ahmad Saufi, dan Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Sulistya Hastuti Wahyu.
Wagubri Edy Natar menyambut baik program ini untuk meningkatkan kompetensi diri dan keterampilan para angkatan kerja muda di Riau. Kegiatan ini diharapkan turut membawa perubahan bagi dunia industri dan wirausaha.
Dari SKK Migas, Deputi Dukungan Bisnis Sulistya Hastuti Wahyu menyampaikan bahwa program semacam ini dapat menciptakan multiplier effect (manfaat berganda) darikehadiran industri hulu migas.
"SKK Migas dan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama, termasuk PT CPI, senantiasaberupaya merespons kebutuhan masyarakat sekitar," tuturnya.
Keempat bidang pelatihan dan sertifikasi adalah Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja (AK3); Cisco Certification Network Associate (CCNA), MikroTik Certification Network Associate (MTCNA); dan Zahir Accounting. Hampir semuaindustri kini membutuhkan sertifikasi AK3.
Kemudian, kompetensi CCNA dan MTCNA menjadi pengakuan atas keahlian seseorang dalam bidang pengelolaan infrastruktur jaringan komputer. Serta, Zahir Accounting yang dapat menjadi solusi pencatatan keuangan perusahaan secara efektif dan efisien.
Pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi sedapat mungkindilakukan secara virtual. Namun, apabila tatap muka sangatdiperlukan untuk menjaga kualitas program.
Sumber: riaupos.co
Tulis Komentar