Porospro.com - Saat ini ada ratusan kapal pesiar di seluruh penjuru dunia. Karena pandemi Corona, armada ini banyak yang ditambatkan di tengah laut tanpa penumpang.
Raksasa pelayaran, Carnival Corporation merencanakan untuk memesiunkan enam armadanya di bulan lalu. Costa Victoria yang berusia 23 tahun ada di dalamnya dan siap dibongkar.
Karena pandemi Corona, kapal pesiar tua bisa lebih cepat pensiun. Lalu, apa yang terjadi pada kapal yang sudah berakhir perjalanannya?
Kapal yang sudah tua biasanya akan dijual ke operator yang lebih kecil dan akan diganti namanya. Kapal pesiar ini akan dipermak lagi dan bisa beroperasi hingga beberapa tahun lagi
Contoh, kapal QE2 yang sudah pensiun tidak dipergunakan lagi setelah berlayar dari tahun 1969-2008. Kapal pesiar yang populer ini berakhir sebagai hotel terapung mewah di Dubai dan dibuka pada 2018 lalu.
Kapal pesiar dipotong-potong dan dibongkar
Beberapa tahun ke belakang, sebuah kapal pesiar besar pasti memiliki fasilitas beberapa kolam renang, kasino, bar hingga ruang spa. Beberapa di antaranya akan dipotong-potong di Gadani, Pakistan atau di Alang, India.
Sebelum masuk ke galangan pembongkaran kapal, operator akan mengambil barang-barang berharganya lebih dulu. Kemudian, kru kecil berjumlah 50 orang akan pergi membawanya ke India atau Pakistan.
Kapal pesiar itu sangat sepi dan kosong. Di Alang, para kru akan menunggu sampai keadaan air benar-benar surut dan membiarkan kapal pesiar kandas di pantai.
Saat itulah pembongkaran dimulai sepenuhnya. Prosesnya sangat berisiko bagi pekerja maupun lingkungan sekitar galangan.
Jurnalis lepas, Peter Knego, yang menyukai kapal pesiar telah mengunjungi Alang sebanyak sembilan kali dan juga pernah mengunjungi pembongkaran kapal di Aliaga, Turki.
Pada tahun 2004 ia melihat 10 kapal bersejarah di Alang sedang dipotong-potong. Di bentangan pantai sejauh 16 kilometer ada 200 kapal dihancurkan dalam waktu bersamaan, ada kapal kontainer hingga kapal tongkang.
Semua furnitur yang masih tersisa akan dijual di pasar lokal. Baja badan kapal akan dipotong dan ini sangat berbahaya, hasilnya ada yang digunakan sebagai bahan konstruksi.
Knego datang tak hanya untuk menyaksikan pemotongan kapal-kapal raksasa ini. Ia juga memburu harta karun spesial nan klasik yang mungkin masih tersisa dari suatu kapal pesiar.
Setelah menemukan yang dianggap menarik, ia memaketkannya ke Amerika Serikat untuk jadi bahan koleksi museum kapal laut pribadinya.
Knego mengungkapkan bahwa tidak mudah mendapat izin masuk ke galangan penghancur kapal pesiar ini. Ia tidak mengungkap bagaimana mendapat izin tersebut.
Kondisi buruk pembongkaran kapal pesiar di Alang disorot pada tahun lalu. Otoritas regional India kemudian mendorong pengesahan UU untuk melindungi para pekerjanya.
Pada akhirnya, kapal pesiar akan selalu diperbarui secara berkala untuk menghadirkan mesin yang mutakhir dan menyegarkan interiornya.
Sumber: detik.com
Tulis Komentar